Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gara-gara virus corona, rupiah keok ke level Rp 16 ribu per dolar Amerika Serikat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga anjlok sejak seminggu lalu.
Jika ditilik ke utang perusahaan negara, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, BUMN Penerbangan yaitu PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) yang paling terpukul.
"Nah, kalau terkait utang sendiri, tentu ada satu perusahaan yang kondisinya hari ini berat secara industri yaitu di penerbangan dan itu sudah global. Semua orang bisa lihat, Jadi bukan sesuatu yang ditutupi," katanya dalam konferensi pers online, Jumat (20/3).
Merananya BUMN penerbangan karena sejak virus ini mewabah lebih dulu ke negara tujuan seperti China dan Timur Tengah, bisnis penerbangan konvensional mereka terganggu.
"Memang semua, apalagi umroh haji tidak ada, sekarang Australia tutup. Garuda pasti terdampak," terangnya.
ADVERTISEMENT
Agar Garuda Indonesia tetap bernafas, Erick mengungkapkan ada negosiasi yang dilakukan secara menyeluruh sejak 1,5 bulan lalu, terutama penyelesaian masalah utang dan masalah menyeluruh dalam bisnis Garuda Indonesia.
Dia meminta bank-bank BUMN membantu Garuda Indonesia dan anak usahanya di penerbangan. Akan tetapi, dia belum mau membocorkan hasilnya.
Sementara BUMN lain, terutama yang diberi penugasan seperti PLN dan Pertamina tak separah Garuda Indonesia. Saat ini kondisinya masih aman, hanya terganggu masalah arus kasnya saja akibat pasar global yang lesu.
"Tapi Garuda salah satunya yang sedang kita fokuskan. Untuk yang lainnya kan rata-rata utang bank. Kalau bank pasti berproses, berputar saja," tuturnya.