Adanya Kursus Akan Bantu Komisaris BUMN yang Tak Punya Background Bisnis

14 Juni 2021 18:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta. Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta. Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN Erick Thohir berniat meningkatkan kinerja BUMN dengan membentuk BUMN Learning and Management Institute (BLMI). Nantinya, para dewan direksi dan dewan komisaris BUMN diharuskan mengikuti orientasi dan pelatihan di BLMI.
ADVERTISEMENT
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto, tidak mempermasalahkan dibentuknya lembaga pelatihan tersebut. Toto yang juga salah satu komisaris di BUMN ini mengatakan, BLMI bisa berdampak positif khususnya ke komisaris yang tidak berlatar belakang bisnis.
“Saya kira ide membuat BLMI bagus buat pengembangan kompetensi dewan komisaris maupun dewan direksi. Dengan tahapan training berjenjang dan reguler diharapkan kapasitas kompetensi Dekom bisa meningkat terutama untuk komisaris yang memiliki background non bisnis,” kata Toto saat dihubungi kumparan, Senin (14/6).
Toto mengungkapkan di beberapa negara lain seperti di Malaysia ada namanya Khazanah Nasional Holding. Ia menjelaskan lembaga tersebut juga melakukan pendidikan eksekutif secara berjenjang.
Meski begitu, Toto merasa sudah seharusnya seorang komisaris mempunyai kompetensi yang dibutuhkan dalam menjalankan tugasnya di perusahaan milik negara.
ADVERTISEMENT
“Idealnya calon komisaris sudah punya background kompetensi yang memadai sebagai pengawas kinerja direksi. Namun dalam praktik tidak semua yang ditetapkan sebagai dekom sudah memiliki kompetensi bisnis tersebut,” ujar Toto.
“Sehingga pendidikan di BLMI akan membantu peningkatan kompetensi yang dibutuhkan sebagai pengawas BUMN,” tambahnya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan dibentuknya BLMI agar ada pemahaman dan irama yang sama antara direksi, komisaris, dan manajemen, serta terbentuknya pemimpin berkelas dunia yang mampu meningkatkan kinerja dan daya kompetisi BUMN yang dipimpin.
Tidak tanggung-tanggung, BLMI menggandeng business school kelas dunia untuk pelatihan lanjutan seperti Indonesian Institute of Corporate Directors (IICD) untuk para komisaris, IPMI International Business School untuk para Direksi.
Selain itu, BLMI juga menggandeng INSEAD dan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) untuk para Chief Financial Officer, Michigan Ross School of Business dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) untuk para Chief Human Capital Officer, juga International Institute for Management Development (IMD) Business School, Swiss, untuk para CEO.
ADVERTISEMENT
Erick Thohir memastikan semua komisaris, direksi dan jajaran manajemen BUMN akan menjalani orientasi dan pelatihan di BLMI.