Adaro Buyback Saham Jumbo hingga Rp 4 Triliun

15 Februari 2023 7:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presdir Adaro Indonesia Garibaldi Tohir (kanan) dalam Peringatan 30 Tahun Adaro, di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jakarta. Foto: Dok. Adaro
zoom-in-whitePerbesar
Presdir Adaro Indonesia Garibaldi Tohir (kanan) dalam Peringatan 30 Tahun Adaro, di Grand Ballroom Hotel Mulia, Jakarta. Foto: Dok. Adaro
ADVERTISEMENT
Perusahaan energi batu bara milik Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), mengungkapkan rencana untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham senilai Rp 4 triliun.
ADVERTISEMENT
Nilai buyback itu setara atau tidak akan lebih dari 20 persen modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen.
“Pembelian Kembali Saham Perseroan akan dilakukan secara bertahap dalam periode 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal 15 Februari 2023,” tulis perusahaan dalam keterbukaan informasi yang dikutip, Rabu (15/2).
Sesuai dengan POJK No. 2/2013, buyback saham hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu paling lama 3 bulan sejak tanggal 15 Februari 2023.
Di mana pada 14 Februari 2023, perusahaan mengumumkan rencana buyback saham. Kemudian periode 15 Februari - 15 Mei 2023 adalah periode buysback saham.
Adaro juga menyebut, jika dana yang dialokasikan untuk Pembelian Kembali Saham Perseroan telah habis dan/atau jumlah saham yang akan dibeli kembali telah terpenuhi, maka Perseroan akan melakukan keterbukaan informasi terkait dengan penghentian pelaksanaan Pembelian Kembali Saham.
ADVERTISEMENT

Dana Buyback Saham dari Kas Internal

Buyback saham ini, akan menggunakan dana dari kas internal Perseroan karena saat ini Perseroan memiliki permodalan dan arus kas yang baik dan cukup untuk membiayai seluruh kegiatan usaha dan operasional, dan belanja modal Perseroan serta Pembelian Kembali Saham Perseroan.
“Dengan posisi dan kinerja keuangan Perseroan yang solid saat ini, Perseroan berkeyakinan bahwa Pembelian Kembali Saham tidak memberikan dampak buruk terhadap kegiatan usaha dan pertumbuhan Perseroan di masa mendatang,” tambah Adaro.
Perusahaan juga berharap dengan dilaksanakannya Pembelian Kembali Saham Perseroan akan memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham Perseroan dapat mencerminkan kondisi fundamental Perseroan yang sebenarnya.