Adaro Energy (ADRO): China Bukan Pasar Batu Bara Jangka Panjang

28 November 2023 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) di Hotel The St Regis, Kamis (11/5/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) di Hotel The St Regis, Kamis (11/5/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Emiten batu bara milik konglomerat Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, PT Adaro Energy meyakini China bukan pasar ekspor batu bara dalam jangka panjang apabila produksi domestik meningkat.
ADVERTISEMENT
Investor Relations Adaro Energy Indonesia, Danuta Komar mengatakan, harga batu bara di pasar seaborne lebih rendah dibandingkan pasar domestik di China, sehingga mendorong negara Tirai Bambu itu membeli banyak batu bara di seaborne market.
“Apabila produksi domestik di China meningkat, kami juga akan terus menyeimbangkannya sehingga China bukan pasar (ekspor) yang jangka panjang,” kata Danuta dalam Public Expose Live 2023, Kamis (28/11).
Danuta menyebut China saat ini menghadapi musim kering sehingga mempengaruhi produksi pembangkit listrik di negara tersebut. Kebutuhan batu bara di China masih berfluktuasi.
“Akan selalu ada fluktuasi dari China apabila ada kebutuhan, atau China masuk ke market mencari tambahan batu bara, kami siap sell to China if that happens,” ujarnya.
Investor Relations Adaro Energy Indonesia, Thomas Coombes (kiri) dan Investor Relations Adaro Energy Indonesia Danuta Komar (kanan). Foto: Dok. Istimewa
Adaro Energy mencatat China menguasai pangsa pasar penjualan batu bara termal sebesar 22 persen hingga kuartal III 2023. Dengan kontrak tahunan yang berbasis volume, Adaro Energy mempertahankan target untuk berkontribusi lebih dari 25 persen penjualan ke pasar domestik.
ADVERTISEMENT
Selain China, Adaro Energy juga membidik penjualan ke Asia Tenggara sebesar 25 persen, Asia Timur sebesar 18 persen, India sebesar 12 persen. Sementara Indonesia menduduki penjualan batu bara termal pada kuartal III 2023.
“Saat ini kami berada di track yang tepat untuk mencapai batas atas panduan volume (penjualan) sebesar 62-64 juta ton termasuk dari batu bara metalurgi dan thermal. Kami perkirakan volume batu bara thermal ada 59-60 juta ton serta volume batu bara metalurgi sebanyak 4 juta ton,” lanjut Danuta.