Adaro Minerals (ADMR) Siapkan Capex Rp 4,03 Triliun Sepanjang 2024

14 Mei 2024 15:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Direksi PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dalam konfernsi pers RUPST 2024 di Jakarta, Selasa (14/5/2024). Foto: Ghifari/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Direksi PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dalam konfernsi pers RUPST 2024 di Jakarta, Selasa (14/5/2024). Foto: Ghifari/Kumparan
ADVERTISEMENT
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) mencapai USD 175 juta atau Rp 2,8 triliun (kurs Rp 16.131) sampai dengan USD 250 juta atau Rp 4,03 triliun pada 2024.
ADVERTISEMENT
Direktur Adaro Minerals, Heri Gunawan, mengatakan nilai tersebut berasal dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai USD 440,88 juta pada 2023.
"Untuk tahun ini guidance kita USD 175-250 juta anggaranya seperti itu untuk smelter maupun infrastruktur," kata Heri dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/5).
Sementara itu, belanja modal yang telah digunakan hingga kuartal I 2024 sebesar USD 77,1 juta atau Rp 1,24 triliun. Angka ini naik 257 persen dari kuartal I 2023, dan arus kas bebas kuartal I 2024 naik signifikan menjadi USD 108,50 juta.
Belanja modal tersebut digunakan untuk konstruksi smelter aluminium KAI dan proyek-proyek infrastruktur PT Maruwai Coal (MC).
"Mengingat komoditas perusahaan ada metalurgi dan alumunium, perusahaan membutuhkan capex yang besar (untuk mengolah) dan mengoptimalkan cadangan yang ada," kata Direktur Utama Adaro Minerals Indonesia, Christian Ariano Rachmat dalam kesempatan yang sama
ADVERTISEMENT
Hingga kuartal I 2024, Adaro Minerals Indonesia berhasil mencatatkan laba bersih senilai USD 116,04 juta atau setara dengan Rp 1,88 triliun.
Laba tersebut melonjak 36,99 persen dibandingkan kuartal I 2023 senilai USD 84,7 juta atau setara Rp 1,37 triliun. Pendapatan usaha naik 15 persen menjadi USD 274,53 juta dibandingkan kuartal I 2023 senilai USD 238,24 juta.
Sementara itu, volume produksi pada kuartal I 2024 naik 27 persen menjadi 1,56 juta ton, sedangkan volume pengupasan lapisan penutup naik 62 persen menjadi 5,34 juta bcm, sehingga nisbah kupas mencapai 3,43 kali.
Beban pokok pendapatan naik 13 persen menjadi USD 117,47 juta, terutama karena kenaikan volume pengupasan lapisan penutup maupun produksi. Royalti kepada pemerintah turun 14 persen menjadi USD 40,98 juta karena penurunan harga.
ADVERTISEMENT
Adapun total aset naik 33 persen menjadi USD 1,78 miliar pada akhir kuartal I 2024 terdiri dari USD 892,41 juta aset lancar dan USD 889,95 juta aset non lancar. Jumlah liabilitas turun 5 persen menjadi USD 629,53 juta.