Adaro Minerals Kantongi Laba Bersih Rp 1,88 T di Kuartal I 2024, Naik 36 Persen

1 Mei 2024 19:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan penambangan batubara pada perusahaan penambangan batubara di PT. Adaro Energi. Foto: Masmikha/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan penambangan batubara pada perusahaan penambangan batubara di PT. Adaro Energi. Foto: Masmikha/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mencatatkan laba bersih senilai USD 116,04 juta atau setara Rp 1,88 triliun di kuartal I 2024 (asumsi kurs Rp 16.259 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
Laba tersebut melonjak 36,99 persen dibandingkan kuartal I 2023 senilai USD 84,7 juta atau setara Rp 1,37 triliun. Pendapatan usaha naik 15 persen menjadi USD 274,53 juta dibandingkan kuartal I 2023 senilai USD 238,24 juta.
Presiden Direktur dan CEO Adaro Minerals Indonesia, Christian Ariano Rachmat, mengatakan pencapaian pada kuartal I 2024 menjadi awal yang baik untuk tahun ini.
Walaupun harga jual mulai kembali normal menjelang akhir kuartal ini, ia senang dengan penerimaan pasar yang semakin kuat terhadap produk-produk, tidak hanya dari para pelanggan seaborne, melainkan juga dari para pembeli domestik.
“Selain itu, investasi pada infrastruktur pertambangan untuk mendukung pertumbuhan produksi berjalan sesuai rencana, begitu pula investasi kami pada peleburan aluminium,” kata Christian dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (1/5).
ADVERTISEMENT
Volume produksi pada kuartal I 2024 naik 27 persen menjadi 1,56 juta ton, sedangkan volume pengupasan lapisan penutup naik 62 persen menjadi 5,34 juta bcm, sehingga nisbah kupas mencapai 3,43 kali.
Ilustrasi Adaro Minerals. Foto: Adaro Minerals
Beban pokok pendapatan naik 13 persen menjadi USD 117,47 juta, terutama karena kenaikan volume pengupasan lapisan penutup maupun produksi. Royalti kepada pemerintah turun 14 persen menjadi USD 40,98 juta karena penurunan harga.
Belanja modal pada kuartal I 2024 tercatat USD 77,1 juta, atau naik 257 persen dari kuartal I tahun 2023, dan arus kas bebas kuartal I 2024 naik signifikan menjadi USD 108,50 juta.
Belanja modal terutama digunakan untuk konstruksi smelter aluminium KAI dan proyek-proyek infrastruktur PT Maruwai Coal (MC).
ADVERTISEMENT
Progres konstruksi smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) terus berlanjut. KAI telah mengerjakan penyelesaian perbaikan tanah, pekerjaan penimbunan, dan pekerjaan fondasi di area smelter.
Total aset naik 33 persen menjadi USD 1,78 miliar pada akhir kuartal I 2024 terdiri dari USD 892,41 juta aset lancar dan USD 889,95 juta aset non lancar. Jumlah liabilitas turun 5 persen menjadi USD 629,53 juta.