Adaro Target Jual 2,5 Juta Ton Batu Bara Kokas di 2021

19 April 2021 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berniat menggenjot produksi coking coal alias batu bara kokas di tahun 2021. Sebagai rencana jangka panjang, produksi batu bara jenis ini diharapkan bakal mampu menyamai thermal coal atau batu bara yang digunakan untuk bahan baku PLTU.
ADVERTISEMENT
Menurut Chief Finance Officer Adaro Energy, Lie Luckman, perusahaan dengan bisnis utama pertambangan ini menargetkan penjualan batu bara kokas di 2021 mampu mencapai 2,4 juta hingga 2,5 juta ton. Sebagai gambaran, penjualan produk yang sama di tahun 2020 adalah sebesar 1,5 juta ton.
"Kita menetapkan lebih tinggi, coking coal dua kali lipat. Tahun lalu kita jual dari Adaro Medco sekitar 1,5 juta ton. Tahun ini kita targetkan batu bara yang dihasilkan sekitar 2,4 atau 2,5 juta ton," jelas Luckman dalam virtual conference Adaro, Senin (19/4).
Ia mengakui, produksi yang masih mendominasi hingga saat ini yakni batu bara thermal. Sehingga dengan demikian, perusahaan berniat menggenjot produksi batu bara kokas termasuk rencana ekspansi di pasar ekspor.
Bos Adaro Garibaldi Thohir di Sofia at The Gunawarman, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Adaro juga menargetkan produksi akan mampu mencapai hingga 3 juta ton per tahun dalam beberapa tahun ke depan. Terlebih lagi, coking coal ini dinilai punya prospek yang cukup menjanjikan di pasar internasional.
ADVERTISEMENT
"Jepang cukup kuat, China, Indonesia juga kita membuka pasar coking dan roadshow ke beberapa negara, terutama yang produksi baja. India dan jepang sangat berminat untuk coking coal kita," pungkas Lie Luckman.
Sebagai gambaran, keinginan Adaro untuk merambah bisnis coking coal ini sudah mengemuka sejak beberapa tahun terakhir. Sejak masuk pada tahun 2018, Adaro sudah mengutarakan keinginan untuk menjadi 5 besar dunia sebagai produsen batu bara kokas ini.