Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Chief Finance Officer Adaro Energy, Lie Luckman, perusahaan dengan bisnis utama pertambangan ini menargetkan penjualan batu bara kokas di 2021 mampu mencapai 2,4 juta hingga 2,5 juta ton. Sebagai gambaran, penjualan produk yang sama di tahun 2020 adalah sebesar 1,5 juta ton.
"Kita menetapkan lebih tinggi, coking coal dua kali lipat. Tahun lalu kita jual dari Adaro Medco sekitar 1,5 juta ton. Tahun ini kita targetkan batu bara yang dihasilkan sekitar 2,4 atau 2,5 juta ton," jelas Luckman dalam virtual conference Adaro, Senin (19/4).
Ia mengakui, produksi yang masih mendominasi hingga saat ini yakni batu bara thermal. Sehingga dengan demikian, perusahaan berniat menggenjot produksi batu bara kokas termasuk rencana ekspansi di pasar ekspor.
Adaro juga menargetkan produksi akan mampu mencapai hingga 3 juta ton per tahun dalam beberapa tahun ke depan. Terlebih lagi, coking coal ini dinilai punya prospek yang cukup menjanjikan di pasar internasional.
ADVERTISEMENT
"Jepang cukup kuat, China, Indonesia juga kita membuka pasar coking dan roadshow ke beberapa negara, terutama yang produksi baja. India dan jepang sangat berminat untuk coking coal kita," pungkas Lie Luckman.
Sebagai gambaran, keinginan Adaro untuk merambah bisnis coking coal ini sudah mengemuka sejak beberapa tahun terakhir. Sejak masuk pada tahun 2018, Adaro sudah mengutarakan keinginan untuk menjadi 5 besar dunia sebagai produsen batu bara kokas ini.