Adaro Tunda Operasional PLTU Batang hingga Akhir 2021
ADVERTISEMENT
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyatakan jadwal operasi (Commercial Operation Date/COD) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang di Jawa Tengah mundur hingga akhir 2021 karena beberapa alasan teknis.
ADVERTISEMENT
"So far, secara teknis partner dari Jepang terus berupaya selesaikan proyek ini dengan kesepakatan PLN. Kita sih target akhir tahun depan bisa berjalan Insyaallah," kata Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir dalam media gathering syukuran HUT Adaro yang ke-28 tahun secara virtual, Selasa (20/10).
Boy, sapaan Garibaldi, menuturkan, hambatan yang terjadi pada proyek PLTU terbesar di Indonesia bukan karena disengaja. Di sisi lain, tertundanya operasional pembangkit ini juga karena PT PLN (Persero) sebagai pembeli listrik mengalami kelebihan pasokan atau over supply.
ADVERTISEMENT
"Memang di satu sisi seperti biasa, namanya proyek kadang ada hambatan teknis dan lainnya. Tapi di lain sisi, bukan karena by default. Pihak PLN juga dalam hal ini dalam kondisi over supply. Kita bukan mau terlambat, tapi pas timing-nya," ujar Boy.
Dengan kapasitas 2.000 MW, PLTU Batang menjadi pembangkit terbesar di Asia Tenggara. Proyek yang menelan anggaran sebesar USD 4,2 miliar. Selain PLTU Batang, Adaro Power juga membangun PLTU Tanjung yang terletak di Tabalong, Kalimantan Selatan yang berkapasitas 200 MW.