Adaro Tunda Operasional PLTU Batang hingga Akhir 2021

20 Oktober 2020 21:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan PLTU Batang Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan PLTU Batang Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
ADVERTISEMENT
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menyatakan jadwal operasi (Commercial Operation Date/COD) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang di Jawa Tengah mundur hingga akhir 2021 karena beberapa alasan teknis.
ADVERTISEMENT
PLTU Batang dibangun oleh PT Bhimasena Power (BPI) yang merupakan perusahaan patungan antara PT Adaro Power dengan perusahaan Jepang, J-Power‎ dan Itochu Corporation. Kapasitasnya 2 x 1.000 megawatt (MW) yang sebelumnya ditargetkan bisa beroperasi akhir tahun ini.
"So far, secara teknis partner dari Jepang terus berupaya selesaikan proyek ini dengan kesepakatan PLN. Kita sih target akhir tahun depan bisa berjalan Insyaallah," kata Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir dalam media gathering syukuran HUT Adaro yang ke-28 tahun secara virtual, Selasa (20/10).
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Boy, sapaan Garibaldi, menuturkan, hambatan yang terjadi pada proyek PLTU terbesar di Indonesia bukan karena disengaja. Di sisi lain, tertundanya operasional pembangkit ini juga karena PT PLN (Persero) sebagai pembeli listrik mengalami kelebihan pasokan atau over supply.
ADVERTISEMENT
"Memang di satu sisi seperti biasa, namanya proyek kadang ada hambatan teknis dan lainnya. Tapi di lain sisi, bukan karena by default. Pihak PLN juga dalam hal ini dalam kondisi over supply. Kita bukan mau terlambat, tapi pas timing-nya," ujar Boy.
Dengan kapasitas 2.000 MW, PLTU Batang menjadi pembangkit terbesar di Asia Tenggara. Proyek yang menelan anggaran sebesar USD 4,2 miliar. Selain PLTU Batang, Adaro Power juga membangun PLTU Tanjung yang terletak di Tabalong, Kalimantan Selatan yang berkapasitas 200 MW.