ADB Gelontorkan Dana Rp 4,6 T untuk Program Pensiun Dini PLTU Cirebon

14 November 2022 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pembangunan PLTU Unit 2 Cirebon Power di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019).  Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembangunan PLTU Unit 2 Cirebon Power di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (30/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
ADVERTISEMENT
Pemerintah bersama Bank pembangunan Asia (ADB) menandatangani perjanjian kerja sama untuk memulai diskusi mengenai pensiun dini PLTU Cirebon-1 dengan kapasitas 660 megawatt (MW). Program pensiun dini tersebut merupakan salah satu proyek yang diusung dalam Mekanisme Transisi Energi (ETM).
ADVERTISEMENT
Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengungkapkan, terdapat beberapa alasan mengapa PLTU Cirebon perlu disuntik mati menggunakan skema ETM. Salah satunya, PLTU ini memiliki kombinasi yang tepat berdasarkan pemiliknya, berusia setengah, dan memiliki struktur pembiayaan yang cocok untuk refinancing.
"Kemudian, perusahaan proyek sudah memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan yang aktif, terlibat dengan masyarakat, dan karenanya cocok untuk memastikan pembangkit batubara akan dihentikan dengan pertimbangan transisi yang kuat dan adil," jelas Asakawa di Jimbaran, Bali, Senin (14/11).
Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden ADB Masatsugu Asakawa, bahas pertumbuhan ekonomi ASEAN 2023 di Hotel Sokha, Phnom Penh, Kamboja, Kamis, (10/11/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Asakawa melanjutkan, ADB baru akan memulai negosiasi mengenai kapan pembangkit listrik ini benar-benar mati. Sebab, pembangkit listrik ini memiliki kontrak penyaluran listrik hingga 2042, artinya saat itu usianya 30 tahun.
"Jika pembangkit listrik ini menghentikan operasinya secara permanen pada 2037, misalnya, hal itu akan mengurangi masa operasinya setidaknya 15 tahun dengan menggunakan masa operasi konservatif 40 tahun," kata ADB.
ADVERTISEMENT
ADB memperkirakan program pensiun dini PLTU Cirebon-1 dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 30 juta ton atau setara dengan menghilangkan 800.000 mobil dari jalan raya.
Nantinya, program pensiun PLTU Cirebon, kata Asakawa, bakal menggunakan struktur pendanaan gabungan atau blended finance melalui skema ETM. Berdasarkan hitung-hitungan ADB, pendanaan pensiun dini PLTU Cirebon-1 berkisar di angka USD 230 juta hingga USD 300 juta atau setara Rp 3,56 triliun hingga Rp 4,65 triliun.
“Krisis iklim saat ini tidak dapat diatasi tanpa skema ini, terutama di kawasan kita di mana banyak PLTU masih begitu muda,” tutup dia.