Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADB Khawatir Rupiah Melemah, Ekonomi RI Diprediksi hanya Tumbuh 5 Persen di 2024
16 Mei 2024 17:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Asian Development Bank (ADB ) Country Director for Indonesia, Jiro Tominaga, mengungkapkan Indonesia diperkirakan akan mempertahankan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun 2024 dan 2025.
ADVERTISEMENT
Jiro mengatakan permintaan domestik yang didorong konsumsi sektor swasta yang kuat, belanja infrastruktur publik, serta kenaikan investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut.
“Di tengah indikator-indikator yang menjanjikan ini, terdapat risiko-risiko terkait yang perlu kita perhatikan. Meskipun kepercayaan dunia usaha meningkat usai pemilu bulan Februari, tekanan terhadap rupiah terus-menerus menimbulkan kekhawatiran,” ujar Jiro dalam ADB Asian Development Outlook 2024 di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (16/5).
Jiro menyebut tekanan rupiah berpotensi memaksa bank sentral untuk mengambil langkah-langkah likuiditas yang lebih ketat sehingga berpotensi menghambat dinamika permintaan domestik.
Selain itu, dari sisi global, permintaan global kemungkinan melemah karena ketegangan geopolitik dan gejolak pasar keuangan. Sehingga mengurangi kontribusi ekspor neto terhadap aktivitas perekonomian.
“Faktor-faktor seperti tingginya suku bunga The Fed yang berkepanjangan, ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut, dan guncangan terkait perubahan iklim dapat mengganggu rantai nilai global dan memperburuk kondisi perdagangan,” kata Jiro.
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, ADB menegaskan kembali komitmen mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sementara itu, ADB Principal Economist Arief Ramayandi menyebut pemerintah bisa mengandalkan ekspor untuk menopang pertumbuhan ekonomi pada 2025. Jika kinerja ekspor stagnan, pemerintah mengandalkan konsumsi domestik.
“Ke depannya 2025 kita harap permintaan ekspor lebih baik, sehingga perekonomian bisa mendapat dukungan dari ekspor di 2025,” tutur Arief.