ADB Kucurkan Pinjaman Rp 1,51 Triliun untuk Proyek Ekspansi Panas Bumi Indonesia

14 Januari 2025 18:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia, Jiro Tominaga di Kantor ADB Plaza Office, Kamis (12/12/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia, Jiro Tominaga di Kantor ADB Plaza Office, Kamis (12/12/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Asian Development Bank (ADB) menandatangani kesepakatan pembiayaan senilai USD 92,6 juta atau setara dengan Rp 1,51 triliun (kurs Rp 16.310) dengan PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML). Dana jumbo tersebut diberikan untuk mengembangkan sumber daya listrik panas bumi Indonesia melalui perluasan fasilitas panas bumi di Muara Laboh di Sumatera Barat, serta dukungan dalam konstruksi, operasi, dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga panas bumi berkapasitas 83 megawatt (MW) yang baru.
ADVERTISEMENT
Paket pembiayaan total USD 92,6 juta yang disiapkan ADB terdiri atas USD 38,8 juta dari sumber daya modal biasa (ordinary capital resources) ADB dan USD 38,8 juta lagi dari B loan sindikasi ADB dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation dengan ADB bertindak sebagai pemberi pinjaman yang tercatat. Serta pinjaman lunak USD 15 juta dari Kemitraan Pembiayaan Iklim Australia (ACFP/Australian Climate Finance Partnership).
ADB adalah bank yang memimpin proses penentuan struktur untuk transaksi tersebut, yang memobilisasi modal komersial swasta dengan risiko proyek yang belum tercakup untuk pertama kalinya dalam pengembangan baru (greenfield) di sektor Produsen Listrik Independen (IPP) panas bumi di Indonesia.
Sejumlah pemberi pinjaman paralel juga ikut serta bersama ADB, termasuk Japan Bank for International Cooperation dan beberapa bank komersial dengan jaminan dari Nippon Export and Investment Insurance.
ADVERTISEMENT
“Investasi di bidang pembangkitan listrik tenaga panas bumi cukup menantang sehingga dukungan dari ACFP dan Pemerintah Australia sangat penting dalam memitigasi risiko dan mewujudkan proyek yang membantu Indonesia memenuhi target energi bersihnya dan menyediakan listrik yang terjangkau,” kata Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga melalui keterangan tertulis, Selasa (14/1).
Ilustrasi pemanfaatan energi panas bumi. Foto: Dok. Istimewa
“Proyek ini akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong solusi energi berkelanjutan yang akan meningkatkan ketahanan energi jangka panjang Indonesia. Sangatlah penting bagi sektor swasta dan sektor pemerintah untuk bekerja sama memajukan pengembangan panas bumi,” imbuhnya.
Sejak 2013, ADB telah memanfaatkan pengalamannya yang mendalam untuk membiayai empat transaksi panas bumi di Indonesia. ADB menunjukkan komitmen kuatnya untuk sektor panas bumi Indonesia dengan mendukung operasi pembiayaan sektor swasta bagi sejumlah proyek, termasuk Muara Laboh Tahap 1, Rantau Dedap, dan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi Sarulla.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur SEML Nisriyanto mengucapkan terima kasih kepada ADB yang terus mendukung Indonesia dalam memanfaatkan potensi panas buminya yang besar.
“Proyek ini tidak hanya memperkuat portofolio energi terbarukan kami, tetapi juga berkontribusi bagi perekonomian setempat dengan menciptakan lapangan kerja dan mendorong pembangunan masyarakat,” kata Nisriyanto.
Indonesia memiliki cadangan energi panas bumi terbesar di dunia yang diperkirakan mencapai 23,1 gigawatt, tetapi baru sebagian kecil dari potensi tersebut yang sudah dimanfaatkan. Sumber daya panas bumi yang melimpah ini menjadikan pemerintah memprioritaskan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi.
ACFP adalah fasilitas pembiayaan campuran yang bersifat lunak, yang dikelola oleh ADB dan didanai oleh Pemerintah Australia. ACFP berupaya menjadi katalis bagi pembiayaan sektor swasta dalam investasi untuk adaptasi dan mitigasi iklim di Pasifik dan Asia Tenggara, serta mengatasi kesenjangan pasar dan permintaan dengan menurunkan risiko proyek-proyek pembangunan berdampak besar dan membawa proyek tersebut untuk dipasarkan.
ADVERTISEMENT
SEML adalah special-purpose vehicle yang didirikan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan sumber daya panas bumi di Indonesia. Perusahaan ini adalah usaha patungan antara penyedia listrik tenaga panas bumi Indonesia, PT. Supreme Energy; perusahaan perdagangan dan investasi Jepang, Sumitomo Corporation; serta perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas terbesar di Jepang, INPEX Corporation.
ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 69 anggota, 49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.