ADB Kucurkan Pinjaman Rp 23,4 Triliun ke RI untuk Program Penanganan Corona

23 April 2020 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asian Development Bank. Foto: AFP/ROMEO GACAD
zoom-in-whitePerbesar
Asian Development Bank. Foto: AFP/ROMEO GACAD
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Asian Development Bank (ADB) menyetujui untuk memberikan utang ke Indonesia senilai USD 1,5 miliar atau setara Rp 23,4 triliun (kurs Rp 15.600). Utang jumbo itu diberikan untuk penanganan virus corona di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Presiden ADB Masatsugu Asakawa mengatakan, dukungan anggaran ADB akan membantu pemerintah Indonesia mengatasi COVID-19 dengan fokus kuat pada kelompok miskin dan rentan, termasuk perempuan. Pembiayaan yang disalurkan dengan cepat ini akan dikoordinasikan dengan mitra pembangunan yang lain.
“COVID-19 menyebabkan dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi yang sangat berat di Indonesia. Saya memuji respons pemerintah atas pandemi ini, termasuk kebijakan ekonomi dan fiskal yang kuat dan terkoordinasi dengan baik,” kata Masatsugu dalam keterangan tertulis, Kamis (23/4).
Utang ini berasal dari opsi respons pandemi COVID-19 oleh ADB, yaitu fasilitas dukungan kontra-siklus, yang merupakan bagian dari paket USD 20 miliar. Total anggaran utang ini telah disetujui ADB pada 13 April untuk membantu negara-negara berkembang anggotanya dalam memerangi COVID-19 melalui dukungan anggaran yang dapat dicairkan dengan cepat, syarat dan ketentuannya pun, sebut Masatsugu, tidak memberatkan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku berterima kasih pada utang yang diberikan ADB dengan cepat. Bantuan ini, kata dia, mempererat hubungan Indonesia dan ADB.
ADVERTISEMENT
“Dukungan cepat ADB akan membantu pemerintah melaksanakan langkah-langkah menyeluruh untuk memitigasi dampak buruk COVID-19,” kata dia.
Masatsugu Asakawa mengunjungi Indonesia pada 2-4 Maret dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani, dan pejabat senior lainnya. Pada 27 Maret, dia dan Sri Mulyani berdiskusi tentang respons COVID-19 yang dijalankan Indonesia dan bagaimana ADB dapat memberikan dukungan.
Program COVID-19 Active Response and Expenditure Support (CARES) akan mendukung paket stimulus pemerintah yang ditujukan untuk memperluas program bantuan sosial yang ada, meningkatkan sumber daya pencegahan dan pengendalian COVID-19, serta melindungi sektor produktif dan para pekerja dari kemerosotan perekonomian.
Program CARES akan dilaksanakan melalui kerangka pendekatan negara yang berfokus pada dialog kebijakan dan pemantauan strategi dan langkah kontrasiklus pemerintah. Kerangka tersebut akan melibatkan sektor swasta, organisasi kemasyarakatan, dan entitas yang berfokus pada analisis mahadata (big data analytics) untuk memberi solusi inovatif agar dapat mengatasi krisis COVID-19.
ADVERTISEMENT
Didukung oleh hibah bantuan teknis dan dengan memanfaatkan berbagai praktik terbaik di tingkat regional dan global, kerangka ini akan membantu peralihan dari manajemen pandemi menjadi upaya pemulihan ekonomi.
Tunawisma di DKI Jakarta. Foto: Dok. PSI Jakarta
Indonesia telah terdampak serius oleh pandemi ini. Sejumlah langkah penting di bidang kesehatan masyarakat untuk membatasi penyebaran penyakit ini telah menyebabkan gangguan serius terhadap kegiatan ekonomi, sehingga mengakibatkan penurunan tajam dalam prakiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020. Banyak masyarakat yang terdampak buruk akibat kemerosotan ekonomi, terutama kelompok miskin dan rentan.
ADB memperkirakan bahwa tingkat kemiskinan akan meningkat signifikan, kecuali jika langkah bantuan dapat dilaksanakan secara efektif.
Selain Program CARES, dukungan respons COVID-19 dari ADB kepada Indonesia juga mencakup pendanaan berupa hibah dan pinjaman untuk pengadaan peralatan medis secara cepat dalam mendukung upaya pemerintah menghentikan penyebaran virus. Melalui bantuan teknis, ADB juga membantu memperkuat program perlindungan sosial Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selepas krisis pandemi, ADB juga akan mendukung upaya pemerintah untuk menyiapkan pemulihan pasca-COVID-19 di berbagai bidang seperti reformasi ekonomi, inklusi keuangan, dan peningkatan infrastruktur ekonomi dan sosial.
Asian Development Bank berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota, 49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.