ADB Tunjuk Direktur Baru untuk Indonesia, Ini Sosok dan Sepak Terjangnya

1 September 2021 15:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asian Development Bank. Foto: AFP/ROMEO GACAD
zoom-in-whitePerbesar
Asian Development Bank. Foto: AFP/ROMEO GACAD
ADVERTISEMENT
Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia, menunjuk Jiro Tominaga sebagai Direktur ADB yang baru untuk Indonesia. Dia menggantikan Winfried Wicklein yang kini menjabat sebagai Deputi Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
"Saya siap meningkatkan kemitraan kita dan bekerja sama dengan pemerintah serta pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung agenda pembangunan Indonesia," kata Jiro dikutip dari laman resmi ADB, Rabu (1/9).
Jiro Tominaga akan memimpin operasi Asian Development Bank di Indonesia, mengelola hubungan ADB dengan pemerintah dan mitra pembangunan, serta mengawasi implementasi strategi kemitraan ADB untuk Indonesia periode 2020 sampai 2024.
Strategi ini bertujuan untuk membantu Indonesia bangkit lebih kuat dari pandemi COVID-19 dengan mendukung pembangunan manusia, daya saing ekonomi, manajemen risiko bencana, dan keberlanjutan lingkungan.
Jiro Tominaga merupakan warga negara Jepang. Dia bergabung dengan ADB pada 2015 dengan jabatan Spesialis Perencanaan dan Kebijakan Utama atau Principal Planning and Policy Specialist.
Jiro yang meraih sarjana ekonomi dari Universitas Keio dan magister ekonomi dari London School of Economics, ini juga sempat menjabat sebagai Direktur bidang Strategi, Kebijakan, dan Proses Bisnis ADB.
ADVERTISEMENT
Jiro memulai karier 30 tahunnya di Dana Jepang untuk Kerja Sama Ekonomi Luar Negeri yang kini bernama Bank Jepang untuk Kerja Sama Internasional atau Japan Bank for International Cooperation.
Direktur ADB yang baru untuk Indonesia, Jiro Tominaga. Foto: Asian Development Bank
Jiro juga pernah bekerja di Kementerian Keuangan Jepang dan Bank Dunia dengan fokus pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyampaian layanan publik dan evaluasi independen.
Indonesia adalah anggota pendiri ADB dan pemegang saham terbesar keenam di ADB. Pada 2020, ADB memberi komitmen senilai USD 3,4 miliar bagi Indonesia dalam bentuk pinjaman dan hibah, termasuk pembiayaan darurat dan dukungan anggaran bagi respons pemerintah terhadap pandemi COVID-19.
Portofolio ADB di Indonesia mencakup beragam sektor, termasuk pembangkitan energi terbarukan, pembangunan jaringan kelistrikan, inklusi keuangan, dan pembiayaan siaga untuk kesiapsiagaan bencana.
ADVERTISEMENT
ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota-49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.