Adhi Karya Dapat Kontrak Baru Rp 21 Triliun dan Rencana IPO Anak Usaha

10 Maret 2017 20:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Budi Harto Direktur Utama Adhi Karya. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Budi Harto Direktur Utama Adhi Karya. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
PT Adhi Karya (Persero) Tbk hingga Februari 2017 mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 21 triliun. Realisasi kontrak baru tersebut antara lain proyek LRT Jabodebek senilai Rp 19,5 triliun, TBS Asiana senilai Rp 250 miliar melalui anak perusahaan PT Adhi Persada Gedung, serta pembangunan pabrik obat (Pharma II) PT Kimia Farma (Persero) Tbk senilai Rp 117,2 miliar.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru sampai dengan Februari 2017 didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 99,3 persen dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta/lainnya sebanyak 3 persen, BUMN 3,3 persen, sementara APBN/APBD sebesar 93,7 persen. Tipe pekerjaan dari perolehan kontrak baru terdiri dari pekerjaan gedung sebanyak 4,6 persen, jalan dan jembatan 1,6 persen, serta infrastruktur dan lainnya sebesar 93,8 persen.
Budi Harto Direktur Utama Adhi Karya. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Budi Harto Direktur Utama Adhi Karya. (Foto: Novan Nurul Alam/kumparan)
Sementara itu, Adhi Karya juga menargetkan anak usahanya yaitu PT Adhi Persada Gedung (APG) bisa melepas saham melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO) di pasar modal tahun ini. APG sendiri bergerak di bidang konstruksi spesialis gedung bertingkat.
ADVERTISEMENT
"IPO yang kami siapkan untuk tahun ini adalah APG," ungkap Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto saat menggelar RUPS di Kantor Pusat Adhi Karya, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (10/3).
Menurut Budi, pihaknya akan melepas sebanyak 35 persen saham. Namun hingga kini Adhi Karya belum menunjuk perusahaan sekuritas (broker) sebagai penjamin emisi (underwriter) yang akan mensukseskan rencana pelepasan saham APG.
"Kemungkinan nanti akhir tahun akan launching IPO itu kira-kira 35 persen yang dilepas ke masyarakat," katanya.