Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, Bangun Pabrik Timah di Batam

11 Mei 2024 13:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisaris Utama PT Arsari Group Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri peletakan batu pertama PT Solder Tin Andalan Indonesia (PT STANIA) di Batam. Foto: Jessica Allifia Jaya Hidayat/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Komisaris Utama PT Arsari Group Hashim Djojohadikusumo saat menghadiri peletakan batu pertama PT Solder Tin Andalan Indonesia (PT STANIA) di Batam. Foto: Jessica Allifia Jaya Hidayat/Antara
ADVERTISEMENT
Adik dari Presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, memulai pembangunan pabrik timah di Batam, Kepulauan Riau. Pembangunan dilakukan melalui PT Solder Tin Andalan Indonesia (STANIA).
ADVERTISEMENT
Peletakan batu pertama pabrik PT Solder Tin Andalan Indonesia, perusahaan afiliasi Arsari Tambang, yang bergerak di bidang industri pembuatan logam dasar non besi dan perdagangan besar, telah dilaksanakan pada Jumat (10/5). Adapun Hashim merupakan Komisaris Utama di PT Arsari Group.
"Saya kira seperti yang diketahui media, program hilirisasi sudah dimulai sejak lama dan memang merupakan program inti pemerintahan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) dan Pak Ma'ruf Amin (Wakil Presiden)," ujarnya pada upacara peletakan batu pertama seperti dikutip dari Antara, Sabtu (11/5).
Hashim mengatakan, PT Solder Tin Andalan Indonesia akan memproduksi solder berbahan dasar timah dalam berbagai bentuk mulai dari kawat solder hingga pasta solder.
PT Solder Tin Andalan Indonesia diharapkan dapat menjadi salah satu penyedia produk solder terkemuka di dunia dan mendukung industrialisasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kalau dipakai untuk alat-alat elektronik, misalnya mobil listrik, telepon seluler, televisi, jadi lebih bagus untuk radio. Semua barang elektronik perlu solder timah," jelas Hashim.
Prabowo bersama adiknya, Hashim Djojohadikusumo. Foto: Instagram/@prabowo
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris PT Solder Tin Andalan Indonesia, Aryo Djojohadikusumo, mengatakan perseroan menargetkan omzet hingga Rp 1,2 triliun per tahun. Investasi awal pembangunan pabrik tersebut mencapai Rp100 miliar. Adapun secara keseluruhan total investasinya capai Rp 400 miliar.
"Pasar yang mungkin bisa kami peroleh mungkin bisa mencapai 16 ribu ton solder per tahun dengan omzet Rp 1,2 triliun. Ini target kami ketika perusahaan ini sudah mulai beroperasi di Kota Batam (Kepulauan Riau)," ujarnya. dikatakan.
Dia mencatat, saat ini timah asal Indonesia banyak diekspor ke negara-negara seperti Taiwan, Korea Selatan, India, Amerika, Eropa, dan China.
ADVERTISEMENT
Selain memproduksi solder secara efisien dengan menggunakan proses produksi, sistem, dan bahan baku yang rendah emisi karbon, PT STANIA juga akan menerapkan standar internasional ISO 9001, ISO 14001, ISO 50001, dan ISO 45001 di pabriknya.