Adira Insurance Perkuat Infrastruktur Digital untuk Bertahan di Tengah Pandemi

3 Desember 2020 16:27 WIB
clock
Diperbarui 26 Januari 2021 16:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kartu Kredit Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kartu Kredit Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pandemi corona menghantam perekonomian banyak negara, termasuk Indonesia. Kondisi ini membuat masyarakat sulit bergerak, belum lagi penyebaran corona yang masih tinggi di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Di tengah kondisi sulit ini, PT Asuransi Adira Dinamika Tbk atau Adira Insurance harus menyesuaikan diri. Proses bisnis yang mengedepankan digitalisasi menjadi andalan Adira menghadapi pasar asuransi saat ini.
Chief Marketing Officer Adira Insurance, Hassan Karim mengatakan, wabah corona mengubah nyaris semua kebiasaan masyarakat yang sebelumnya melakukan banyak hal secara fisik, kini melalui online dari rumah atau work from home (WFH). Adira melihat hal ini sebagai peluang untuk menyentuh masyarakat melalui digitalisasi.
Hassan bercerita, Adira Insurance sudah memulai perjalanan digitalisasinya sejak 2014, saat itu diawali dengan sentralisasi pembayaran klaim. Menurutnya, perusahaan pun telah akrab dengan sistem WFH yang sekarang banyak dilakukan orang-orang sejak 2018.
"Karena itu, infrastruktur dan sistem IT kami siap untuk seluruh perusahaan agar tetap beroperasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Pelanggan kami pun juga dapat membeli produk-produk perlindungan dari website, call center, hingga berbagai partners e-commerce Adira Insurance,” kata Hassan dalam acara 'How To Win In The Market Through And Post COVID-19', Kamis (3/12).
ADVERTISEMENT
Digitalisasi ini, kata Hassan, merupakan salah satu hal yang mendukung Adira Insurance untuk dapat terus bertahan di masa pandemi. Adira Insurance telah berkomitmen untuk melakukan inovasi secara digital untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan.
Salah satu kemudahan yang ditawarkan melalui Aplikasi Autocillin Mobile Claim yang memudahkan pengajuan klaim bagi Pelanggan melalui smartphone. Pelanggan cukup foto kerusakan mobil, lalu upload di aplikasi, mobilnya langsung diperbaiki dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Jalur digital memang merupakan keniscayaan untuk menopang bisnis serta operasional bisnis yang lebih efektif dan efisien. Terlebih lagi kanal digital menjadi jalur yang paling diminati oleh generasi milenial. Perusahaan asuransi pun harus pandai memanfaatkan peluang digitalisasi.
Diskusi bersama media Bank Danamon, Adira Finance, dan Adira Insurance di Suasana Restaurant, Jakarta, Jumat (10/5). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Setelah wabah corona berlalu, Hassan, yakin pelanggan Adira Insurance akan memiliki standar yang lebih tinggi tentang produk perlindungan dan bagaimana mereka mendapatkan perlindungan.
ADVERTISEMENT
"Strategi kami dalam memenangkan pasar adalah dengan berfokus kepada pelanggan untuk memberikan nilai lebih serta menggunakan data analitik untuk mendorong pertumbuhan premi," ujarnya.
Perolehan Premi Bruto Naik 23 Persen
Wabah corona membuat perusahaan asuransi umum secara nasional hanya mampu mengumpulkan premi Rp 37 triliun. Angka ini lebih rendah 6,1 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Akan tetapi, Hassan menyebut, Adira Insurance justru masuk dalam lima perusahaan asuransi umum teratas yang tetap tumbuh berdasarkan rekapitulasi kinerja asuransi umum berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2020.
Dalam laporan keuangan perusahaan per kuartal III 2020, Adira Insurance berhasil membukukan premi bruto Rp 1,5 Triliun atau naik sebesar 23,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,22 triliun.
ADVERTISEMENT
Perusahaan juga telah diakuisisi oleh perusahaan asuransi asal Swiss, Zurich Insurance Company (Zurich) pada November 2019. Dalam akuisisi tersebut, Zurich mengempit 80 persen saham Adira Insurance dan menjadi asuransi umum internasional teratas di Indonesia.
“Indonesia merupakan salah satu pasar yang sangat penting bagi Zurich, kami melihat peluang yang sangat besar di industri asuransi di Indonesia. Sinergi ini akan membawa banyak peluang bagi Adira Insurance dan juga bisnis Zurich di Indonesia,” tutup Hassan.