Agar Aset BUMN Tak Mangkrak, KEK Mandalika Terbuka untuk Investor Swasta

17 Juni 2023 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Mandalika, Lombok.
 Foto: Michael Agustinus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Mandalika, Lombok. Foto: Michael Agustinus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya terbuka untuk investor swasta masuk di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Mandalika di NTB.
ADVERTISEMENT
Saat ini, dari pengelolaan KEK Mandalika, Induk holding BUMN Pariwisata dan Aviasi, InJourney, menanggung utang Rp 4,6 triliun. Rinciannya, utang jangka pendek Rp 1,2 triliun dan utang jangka panjang Rp 3,4 triliun yang bikin arus kas (cashflow) negatif.
"Aset-aset BUMN yang ada ngapain mangkrak. Kemarin kita punya success story di Batang. Kawasan industri Batang itu penuh (investasi swasta)," kata Erick di Lippo Mall Jakarta, Sabtu (17/6).
Erick Thohir menjelaskan, di Kawasan Industri Batang memang aset dimiliki BUMN namun yang berinvestasi di sana banyak pihak swasta seperti investasi di sektor baterai eV.
"Mandalika itu BUMN sudah ada 1 hotel, Pullman kalau enggak salah. Terus masa Mandalika hotelnya semua BUMN, mau bagaimana ya biar saja ada investasi supaya ada lapangan pekerjaan baru di Mandalika. Ancaman terbesar kita itu lapangan pekerjaan," pungkas Erick.
Wisatawan berfoto di depan tulisan dan lambang sirkuit Mandalika di kompleks Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Senin (21/3/2022). Foto: Andika Wahyu/ANTARA FOTO
Sebelumnya, Direktur Utama Holding BUMN Pariwisata dan Aviasi (InJourney), Dony Oskaria, mengatakan pihaknya bakal mengajak swasta masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB). Dilibatkannya swasta di kawasan ini agar pengembangan pariwisata Mandalika bisa berkembang.
ADVERTISEMENT
"Kita kerja sama dengan swasta. Kita akan pecah 1.200 hektar tanah yang ada akan dipecah jadi beberapa kelompok. Bisnis modelnya kita agent tourism," kata Donny di Komisi VI DPR dikutip Kamis (15/6).
Terkait sirkuit Mandalika, Donny mengatakan akan menyeleksi ajang yang bisa mendatangkan cuan bagi ITDC. Sejauh ini ada MotoGP dan WSBK. Untuk WSBK, rencananya akan dicoret.
"Kerugian terbesar di WSBK. Bukan MotoGP. Sehingga kami akan renegosiasi untuk menghilangkan WSBK agar tak muncul biaya karena event-nya enggak menarik. Ini berdampak ke kerugian kita. Ini kita lagi negosiasi untuk buang WSBK," ujarnya.