Agar Rekening Bank Tak Dibobol, Nasabah Diminta Jangan Lalai Jaga Data Pribadi

19 Maret 2023 12:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah Redjalam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah Redjalam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Pembobolan rekening dari nasabah perbankan masih kerap terjadi. Persoalan yang biasanya terjadi salah satunya karena data pribadi nasabah bank dicuri.
ADVERTISEMENT
Pengamat Perbankan, Paul Sutaryono, menilai literasi masyarakat perlu ditingkatkan, khususnya dalam menjaga data pribadi. Untuk itu, ia mendorong peran OJK terkait literasi, edukasi, hingga sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan kerahasiaan data.
"Sudah seharusnya OJK sebagai pendekar sektor jasa keuangan terus menerus melakukan edukasi dan sosialisasi tentang keuangan. Hal itu dapat memuat baik madu (manfaat) maupun racun (potensi risiko) produk dan jasa perbankan," kata Paul, Minggu (19/3).
Paul menegaskan dengan membaiknya literasi keuangan masyarakat dapat menekan potensi risiko kasus keuangan terkait pembobolan data. Ia juga mengingatkan agar nasabah waspada betul mengenai pencurian data pribadi.
"Jangan lupa nasabah atau konsumen harus pula terus belajar dan menjaga keamanan data pribadi terkait dengan produk dan jasa perbankan yang mereka miliki. Data itu bisa berupa ATM, buku tabungan, nomor rekening, nomor KTP, nama ibu kandung. Itu semua amat bermanfaat untuk mencegah potensi risiko fraud yang bisa merugikan bank dan nasabah," ujar Paul.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, mengatakan pembobolan data sejauh ini umumnya lebih banyak disebabkan oleh kelalaian nasabah, terutama dalam menjaga kerahasiaan data pribadi baik berupa identitas, buku tabungan, PIN, maupun data pribadi lainnya.
"Kalau dilihat lebih jauh memang disebabkan oleh ketidakpahaman, literasi keuangan yang rendah, serta kurang sadar risiko bahwa mereka bisa kehilangan dana mereka kalau tidak hati-hati menjaga data mereka sendiri," kata Piter.
Ilustrasi Rekening Foto: Thinkstock
"Untuk mengatasi hal ini memang yang harus terus ditingkatkan adalah edukasi untuk meningkatkan literasi dan sadar risiko," tambahnya.
Piter mengingatkan kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial, apalagi menyangkut perbankan. Ia merasa apabila ada kejadian pembobolan nasabah, maka bisa juga membawa dampak buruk ke perbankan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Corporate Secretary BTN, Achmad Chaerul, mengakui ada saja permasalahan atau keluhan dari nasabah, termasuk pembobolan rekening. Apabila ada masalah yang menyangkut hukum, ia tidak segan menyerahkannya ke pihak berwenang.
Chaerul memastikan BTN menjamin keamanan seluruh transaksi nasabah dengan menerapkan prudential banking dan Good Corporate Governance sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
“Kami berkomitmen untuk menindak tegas terhadap setiap pelanggaran hukum serta tidak akan melindungi pihak mana pun yang terbukti melakukan pelanggaran hukum,” tutur Chaerul.