Agung Podomoro Jual Central Park Mall Rp 4,53 T, Bagaimana Prospek Sahamnya?

26 Oktober 2022 12:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung berada di Eco Skywalk di Pusat perbelanjaan Neo Soho Mall - Central Park, Jakarta, Rabu (3/11/2021).  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung berada di Eco Skywalk di Pusat perbelanjaan Neo Soho Mall - Central Park, Jakarta, Rabu (3/11/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menjual 149 sertifikat hak milik atas satuan rumah susun (SHMSRS), atas unit-unit satuan rumah susun milik Perseroan dalam Central Park.
ADVERTISEMENT
Penjualan dilakukan kepada CPM Asset Indonesia melalui penandatanganan akta jual beli oleh Perseroan dan CPM pada 22 September 2022. Nilai transaksi penjualan sertifikat tersebut mencapai Rp 4,53 triliun.
Transaksi dilakukan setelah 85 persen saham CPM Asset Indonesia diakuisisi oleh perusahaan Jepang yaitu Hankyu Hanshin Properties Corp melalui anak usahanya, CPM Asset Japan LLC.
Lantas apakah saham APLN layak untuk menjadi koleksi para investor?
"Secara volatilitas harga APLN sendiri belakangan memang sedang tinggi, di antara emiten properti mungkin termasuk yang cukup aktif ditransaksikan," ujar Analis Bina Artha Sekuritas Ivan Rosanova kepada kumparan, Rabu (26/10).
Mengutip RTI, harga saham APLN tercatat stagnan di Rp 140 per lembar saham pada perdagangan sesi I hari Rabu (26/10). Sejak awal tahun, saham ini telah melonjak 14,75 persen.
Pengunjung berada di Eco Skywalk di Pusat perbelanjaan Neo Soho Mall - Central Park, Jakarta, Rabu (3/11/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Ivan mengatakan, Agung Podomoro berpotensi menghadapi rotasi sektoral setelah emiten banking rally beberapa hari dan profit taking dilakukan kemarin. Meski demikian, sektor properti sedikit terpengaruh kenaikan suku bunga Bank Indonesia sebesar 4,75 persen.
ADVERTISEMENT
"Ada peluang trading buy untuk jangka pendek dengan support 130 dan resisten sebagai target di 155 dan 167. Investor bisa mencermati peluang untuk jangka pendek sementara waktu ini," katanya.
Sementara itu, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menilai, saham APLN melesat 10,24 persen pada pekan ini disebabkan mendapatkan dana dari hasil divestasi Central Park Mall senilai Rp 4,5 triliun.
"Sektor properti (termasuk APLN) pasti terkena sentimen negatif dengan kenaikan suku bunga, karena melonjaknya bunga KPR. Kinerja Agung Podomoro akan tertekan, tapi sektor properti akan menarik tahun depan," imbuh Andhika.
Andhika merekomendasikan saham Agung Podomoro di jangka panjang, dengan target price di level 170 per lembar.