Agus Gumiwang Curhat Pernah Ajukan Pakai Batik Tiap Acara DPR, Tapi Ditolak

2 Oktober 2024 13:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Hari Batik Nasional (HBN) 2024 Kementerian Perindustrian (Kemenperin), di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (2/10). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Hari Batik Nasional (HBN) 2024 Kementerian Perindustrian (Kemenperin), di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (2/10). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan semasa menjabat sebagai Anggota DPR RI pernah mengusulkan agar pakaian batik digunakan di setiap acara kenegaraan. Tapi usulannya ditolak.
ADVERTISEMENT
Agus mengatakan kejadian itu terjadi pada 2009 yang saat itu parlemen dipimpin Marzuki Ali.
"Saya sebagai anggota DPR RI menulis surat kepada pimpinan DPR, mengusulkan agar semua acara-acara kenegaraan DPR RI itu seluruh anggota menggunakan batik itu pernah saya usulkan pada tahun 2009 ditolak, tapi itu bagian dari perjuangan," tutur Agus dalam acara Hari Batik Nasional (HBN) 2024 Kementerian Perindustrian (Kemenperin), di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (2/10).
Agus pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI pada 2009 hingga 2014 sebelum menjabat sebagai Menteri Sosial pada 2018 dan Menperin 2019 hingga kini.
Dia juga menyinggung berkurangnya minat masyarakat Kudus untuk melestarikan batik asal daerahnya, Batik Kudus.
"Saya mendapat laporan bahwa pada tahun sekitar tahun 90an animo dari anak-anak muda Kudus untuk menjadi pembatik itu semakin lama semakin hilang, karena sebagian besar lebih memilih menjadi pekerja di pabrik-pabrik rokok dan hampir punah batik kudus hampir punah," terang Agus.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Hari Batik Nasional (HBN) 2024 Kementerian Perindustrian (Kemenperin), di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (2/10). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Meski demikian, pemerintah termasuk Kemenperin kemudian berupaya menggeliatkan kembali Batik Kudus dan hasilnya terlihat pada 2005.
ADVERTISEMENT
"Kita harapkan bahwa di daerah-daerah lain juga kita bisa segera mendeteksi apabila ada trend ya bagi pembatik-pembatik di daerahnya yang lebih cenderung untuk memilih pekerjaan lain nanti negara atau pemerintah akan masuk di situ," imbuh Agus.
Untuk melestarikan batik, Agus menyebutkan dia mewajibkan pegawai Kemenperin untuk mengenakan batik selama empat hari dalam seminggu. Ini menurut dia berbeda dengan sebelumnya, saat penggunaan batik hanya diwajibkan satu hari saja dalam seminggu.
"Sebelumnya batik hanya dipakai pada hari Jumat, saya mengubahnya, batik harus dipakai Senin, Selasa, Rabu, Kamis, 4 hari dalam seminggu," ujar Agus.