Ahli Keamanan Siber Beri Tips Agar Terhindar dari Pembobolan Akun Bank Digital

8 September 2021 20:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembobolan rekening bank digital. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembobolan rekening bank digital. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Maraknya pembobolan bank digital menjadi perhatian serius dunia perbankan. Empat bank, yakni BTPN, BCA, Bank Digital BCA, dan BNI, bersama Twitter Indonesia berkolaborasi mengkampanyekan edukasi keamanan sebagai pencetus pesan keamanan data.
ADVERTISEMENT
Kampanye ini dimaksudkan agar masyarakat makin waspada terhadap berbagai modus penipuan. Cyber Security Researcher dan Consultant Teguh Aprianto membagikan tips agar data pribadi tidak mudah dibobol yaitu dengan menghindari password yang cenderung mudah ditebak.
“Password guessing biasanya menyerang password lemah dan standar,” ungkapnya saat peluncuran kampanye #DatamuRahasiamu secara virtual, Rabu (8/9).
Teguh mencontohkan beberapa password yang lemah seperti menggunakan nama dan tanggal lahir. Ia mengimbau supaya nasabah menggunakan password kombinasi angka, karakter dan simbol.
“Bisa gunakan password manager verifikasi 2 langkah adalah kunci,” tambahnya.
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Pixabay
Digital Banking Head Bank BTPN Irwan S. Tisnabudi menambahkan, menjaga kerahasiaan data pribadi merupakan tanggung jawab bersama antara perbankan dan nasabah. Data seperti PIN, password, email dan sebagainya sebaiknya tidak dibagikan kepada orang-orang yang tidak dikenal.
ADVERTISEMENT
“Contoh kita memberikan pin, customer bisa set password kita juga melakukan beberapa proses kritikal memberikan OTP semua itu tidak ada gunanya kalau data OTP digunakan kepada oknum,” katanya.
Direktur Pengawasan Sistem Pembayaran dan Pengawas Spesialis Bank Indonesia Anton Daryono, memandang kampanye #DatamuRahasiamu agar masyarakat semakin waspada dari berbagai modus penipuan yang terjadi.
“Semoga melalui kolaborasi ini, edukasi mengenai keamanan perbankan dan pentingnya menjaga data pribadi semakin diterima oleh masyarakat yang lebih luas lagi,” ungkapnya.