Ahmad Yani Jadi Bandara Atas Air Pertama di Indonesia

23 November 2017 13:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Renovasi Bandara Ahmad Yani (Foto: Twitter/@srg_ap1)
zoom-in-whitePerbesar
Renovasi Bandara Ahmad Yani (Foto: Twitter/@srg_ap1)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Angkasa Pura I (Persero) tengah mengembangkan Bandara Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah. Salah satu yang sedang dibangun oleh AP I adalah terminal penumpang.
ADVERTISEMENT
Uniknya, terminal baru Bandara Ahmad Yani dibangun di atas rawa alias mengapung di atas air (floating). Saat ini, progres pengerjaan sudah 22%.
"Bandara ini nantinya akan menjadi floating airport pertama di Indonesia. Jadi, tidak semua bagiannya lautnya diuruk. Jadi di sisinya masih ada bagian airnya. Saya kira konsep ini baru yang pertama ya, karena biasanya kan diuruk seluruhnya," jelas Project Administration AP I Nina Adis saat ditemui di Bandara Ahmad Yani Semarang, Kamis (23/11).
Bandara Ahmad Yani (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Ahmad Yani (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
Ia menjelaskan, desain bandara tersebut nantinya juga akan mengusung tema eco airport. Maksudnya adalah memanfaatkan apa yang ada di sekitar bandara yaitu rawa. Nina menambahkan, terminal di bandara baru sengaja dibangun dengan menggunakan material yang ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Kami memperbanyak material seperti kaca. Selain untuk estetik, juga agar pencahayaan di terminal bisa memanfaatkan cahaya matahari di siang hari. Ini kan menghemat listrik," tambahnya.
Selain itu, ia juga menyebutkan, terminal baru Bandara Ahmad Yani juga dilengkapi teknologi reverse osmosis sebagai penyedia air bersih. Dengan sistem tersebut, air hujan dan air laut yang ditampung akan diolah dalam ground water tank yang ada di bawah terminal.
Bandara Ahmad Yani (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Ahmad Yani (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
"Nantinya, water pounding ada di sekeliling bandara, selain untuk bahan baku osmosis, juga untuk mengatur ketinggian air. Jadi saat musim hujan tidak banjir, dan saat musim kemarau tidak kering. Karena kan kita konsepnya mengapung, ya. Jadi harus dipastikan ada airnya," tambahnya.
Selain itu, Nina juga menyebutkan bandara tersebut akan dilengkapi dengan penggunaan listrik bertenaga surya atau solar cell. Perangkat solar cell hanya digunakan untuk sistem penerangan lampu jalan.
ADVERTISEMENT
"Setiap tiang PJU ini masing-masing ada panel tenaga suryanya. Untuk saat ini, sudah terpasang sekitar 150 PJU. Namun, targetnya nanti sekitar 280 PJU dari terminal hingga ke tempat parkiran," tambahnya.
Renovasi Bandara Ahmad Yani (Foto: Twitter/@srg_ap1)
zoom-in-whitePerbesar
Renovasi Bandara Ahmad Yani (Foto: Twitter/@srg_ap1)
Nina mengatakan terminal baru Bandara Ahmad Yani akan didaftarkan untuk mendapatkan sertifikasi green building di Indonesia. Nina mengaku, hingga saat ini belum ada bandara yang mendapatkan sertifikasi tersebut.
Nantinya, terminal baru Bandara Ahmad Yani seluas 30.000 meter persegi akan dilengkapi taman di dalam, serta hutan mangrove yang bisa dinikmati di area luar bandara. AP I juga akan membangun tempat parkir yang bisa menampung 481 mobil, 300 motor dan 70 taksi. Sementara, untuk apron bandara, bisa untuk menampung 2 pesawat wide body dan 10 pesawat small body.
ADVERTISEMENT