Ahok Bakal Gantikan Nicke Widyawati di Pertamina? Ini Kata Erick Thohir

21 Juli 2023 17:34 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Komisaris Utama Basuki Thahaja Purnama (BTP) alias Ahok di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Komisaris Utama Basuki Thahaja Purnama (BTP) alias Ahok di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini beredar kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menggantikan Nicke Widyawati di kursi Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Saat ini, Ahok merupakan Komisaris Utama Pertamina, jabatan yang dia emban sejak 2019.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut santer terdengar, terlebih Nicke dan Ahok terlihat menyambangi kantor Menteri BUMN Erick Thohir, meski pada waktu berbeda. Ahok diketahui menyambangi Kementerian BUMN pada Selasa (18/7) kemarin, sementara Nicke datang hari ini, Kamis (20/7).

Benarkah kabar tersebut?

Erick menegaskan hingga saat ini belum ada pergantian posisi di kursi petinggi Pertamina. Meski begitu, dia menilai penyegaran dalam jabatan sebuah BUMN hal biasa.
"Saya rasa tour of duty bisa saja terjadi, tapi saya belum bisa mengkonfirmasi kalau memang itu sudah ada keputusan," kata Erick saat ditanya kabar tersebut usai bertemu mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/7).
Erick menekankan, banyak hal di Pertamina yang perlu disinkronkan dengan BUMN lain, terutama antar klaster. Sebagai contoh pembentukan Holding BUMN Panas Bumi (geothermal) yang menurutnya hingga saat ini belum juga rampung karena belum ada kecocokan konsep dengan BUMN atau instansi terkait seperti PLN dan Kementerian Keuangan yang membawahi BUMN PT Geo Dipa Energi (Persero).
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Kementerian BUMN, Jumat (22/11/2019). Foto: Dok. Kementerian BUMN
"Saya tekankan Pertamina dan PLN masalah geothermal saja belum tuntas," kata Erick.
ADVERTISEMENT
Menurut Erick, pembentukan holding ini mendesak karena potensi energi panas bumi yang bisa ditangkap mencapai 2,4 gigawatt, termasuk terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Panas bumi juga merupakan energi baseload, sama seperti batu bara, tapi ramah lingkungan.
Dia menjelaskan sudah ada model kepemilikan bersama yang disodorkan seperti RS BUMN yang di dalamnya dimiliki Pertamina dan Pelindo. Kalau holding panas bumi jadi kesepakatan bersama, Kementerian Keuangan, PLN, dan Pertamina bisa membagi saham mereka.
"Jadi apakah pergantian kepemimpinan itu terjadi? Sampai hari ini belum," ujarnya.

Beda Pembicaraan Nicke dan Ahok

Dalam pertemuan yang berbeda, Erick mengatakan memang ada pembahasan yang tak sama antara Nicke dan Ahok baru-baru ini. Untuk Nicke misalnya, pada pertemuan lusa lalu, dia membahas soal penyelamatan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) yaitu PT Rekayasa Industri (Rekind).
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menyambut kedatangan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Kantor BUMN, Jumat (21/7/2023). Foto: Alfadillah/kumparan
Menurut dia, selain Pupuk Indonesia akan injeksi dana dan akan restrukturisasi keuangan Rekind, Pertamina juga diminta membantu dengan memberikan proyek EPC.
Sementara dalam pertemuan dengan Ahok, Erick menjelaskan soal persepsi penambahan kilang di Plumpang usai insiden kebakaran beberapa bulan lalu.
"Kalau nambah kilang, dengan keterbatasan lahan, (bangun) kilangnya di mana? Nah ini perlu diskusi. Jadi ya saya sering panggil Komut dan Dirut (Pertamina) dengan konteks berbeda untuk pastikan program ini berjalan," ujar dia.