Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok siang ini menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan Ahok dan Jokowi ini merupakan yang perdana setelah Ahok dilantik jadi Komisaris Utama.
ADVERTISEMENT
Pertemuan tertutup keduanya berlangsung selama 2 jam hingga 17.20 WIB, mereka membahas sejumlah hal utamanya soal penerapan B30 (mandatori biodiesel 30 persen), optimalisasi SPBU hingga pembangunan kilang minyak. Selain Jokowi, Nicke dan Ahok, dalam pertemuan itu juga hadir Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Persiapan untuk penerapan B30 akan kita jalankan semua sudah siap. Kemudian soal progres kilang kami juga laporkan ke Pak Presiden pembangunan pabrik-pabriknya di beberapa lokasi, menjadi program Pertamina," kata Nicke usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/12).
Nicke mengatakan, Pertamina juga akan mendorong penggunaan metode pembayaran non-tunai untuk BBM bersubsidi. Awak media kemudian meminta tanggapan Ahok soal pertemuannya dengan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Diketahui, salah satu penyebab tekornya neraca perdagangan Indonesia adalah besarnya impor migas.
"Ya senyum-senyum aja, saya duduknya agak persis dekat Pak Wapres sama Pak Presiden. Saya enggak tahu pesannya, (tapi) pesannya jelas kepada kami sudah dijelasin Ibu (Nicke Widyawati), Presiden ingin memperbaiki defisit neraca perdagangan," kata Ahok.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan sebagai Komut dirinya tak terlibat langsung dalam bisnis Pertamina. Ahok hanya mengawasi dan memberi masukan pada direksi.
"Tugas saya kan bukan mencampuri bisnis Pertamina, tugas saya itu mengurusi manajemennya. Beliau yang mengurusi bisnis, karena saya Komut bukan Dirut, Dirutnya beliau (Nicke)," lanjut Ahok.