Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hampir dipastikan mengisi jabatan strategis di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
ADVERTISEMENT
Hal itu ditegaskan dengan kehadiran Ahok di kantor Kementerian BUMN, Rabu (13/11) kemarin. Datang sekitar pukul 09.38 WIB, Ahok berada di ruangan Menteri BUMN Erick Thohir sekitar 1,5 jam. Sumber kumparan dari kalangan partai politik, menyebut ahok akan menempati pos sebagai Komisaris Utama Pertamina.
“Di jajaran komisaris, komisaris utama. Bukan direksi,” kata sumber itu kepada kumparan, Rabu (13/11).
Sebenarnya siapa yang mendorong agar Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina? Ada kabar bahwa itu merupakan keinginan Presiden Jokowi. Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan apa-apa dari Istana.
Direktur Riset Core Indonesia Piter Abdullah menilai, Ahok sangat tepat apabila ditempatkan di Pertamina. Salah satu harapannya adalah Ahok mampu memberantas mafia minyak dan gas (migas).
ADVERTISEMENT
"Saya berharap sih di Krakatau Steel. Tapi kalau di Pertamina boleh juga, melawan mafia," ujarnya.
Sementara itu, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga memastikan Ahok akan menduduki jabatan vital dan strategis di salah satu BUMN. Ahok juga harus memenuhi penilaian dari Tim Penilaian Akhir (TPA).
Hanya saja untuk sektor atau BUMN mana yang akan diduduki Ahok, dia enggan menyebut. Yang jelas, menurut Arya, Ahok akan mengisi BUMN di sektor yang butuh perhatian dan berpengaruh terhadap banyak orang.
"Di sektor yang kita lihat butuh perhatian besar yang memengaruhi banyak orang," tegasnya.