Ahok Ungkap Gaji Jadi Komut Pertamina, Lebih Besar dari Gubernur DKI

28 Juni 2020 12:00 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama saat meninjau kilang PT TPPI, di Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12). Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Komut Pertamina Basuki Tjahaja Purnama saat meninjau kilang PT TPPI, di Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12). Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengungkapkan bahwa gajinya saat ini jauh lebih besar ketimbang saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan Ahok dalam Instagram Live bersama Jurnalis Senior, Andy F Noya, Sabtu (27/7) malam.
“Kalau gaji gede komisaris lah, jauh,” kata Ahok.
Meski demikian, menurut dia, menjadi Gubernur DKI Jakarta lebih enak karena bisa membantu banyak orang.
Ahok kembali menjadi Gubernur non-aktif DKI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Ahok menyebut saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia memperoleh dana operasional untuk membantu masyarakat miskin. Jumlahnya mencapai Rp 4 miliar per bulan.
“Langsung saya transfer ke rekening dia masing-masing. Kalau digabung tahu sendiri ya, tanpa wakil ya itu bisa Rp 4 miliar lebih dana operasional satu bulan,” lanjutnya.
Ahok menambahkan, gaji Komisaris Utama Pertamina mencapai Rp 170 juta per bulan. Sementara Gubernur DKI Jakarta hanya mendapat gaji Rp 7 juta per bulan.
ADVERTISEMENT
“Kalau gaji Gubernur cuma Rp 7 juta lebih sebulan. Tunjangan uang makan kira-kira Rp 30 juta. Memang ada mobil sopir, tapi kita kan nggak bisa dapat. Kalau di Pertamina kita bisa dapat Rp 170 juta gaji,” jelasnya.