Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
AHY Buka Peluang Kerja Sama Bangun Tanggul Laut Raksasa dengan China
27 Maret 2025 12:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membuka peluang kerja sama pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) dengan China.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkap AHY saat bertemu Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang di China. AHY menilai China berpengalaman dalam membangun proyek rekayasa dalam skala besar.
“Seperti sistem pengendalian banjir di Shanghai dan Tianjin Coastal Management Initiative, dapat membuka pemahaman kami lebih baik lagi. Kami harapkan bantuan teknis serta dukungan pendanaan dari RRT untuk merancang dan mengimplementasikan proyek tersebut,” ujar AHY melalui keterangan tertulis, Kamis (27/3).
AHY melihat saat ini China merupakan mitra dagang yang penting bagi Indonesia. Menurutnya, China sudah memiliki nilai kerja sama mencapai USD 133 miliar dengan Indonesia pada 2023.
Selain membahas GSW, AHY juga menyinggung salah satu proyek kerja sama antara China dan Indonesia yakni Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau Whoosh.
ADVERTISEMENT
AHY mengatakan proyek tersebut memiliki berbagai dampak positif, seperti mengurangi waktu tempuh secara signifikan. Dengan begitu, AHY melihat ekspansi rute ke Surabaya merupakan suatu rencana yang penting.
“Proyek ini bukan hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga memperkuat perekonomian Indonesia. Kesuksesan tersebut mendasari rencana ekspansi koridor kereta cepat baru rute Jakarta–Surabaya dengan harapan dapat mendorong integrasi ekonomi,” kata AHY.
Selain infrastruktur seperti GSW dan KCIC, AHY juga mendorong agar China dapat membantu Indonesia dalam rangka transisi energi menjadi energi terbarukan seperti panas bumi, tenaga surya, tenaga angin, sampai penyimpanan energi.
Di samping itu, AHY juga melihat potensi perluasan kerja sama Indonesia dengan China di sektor industri nikel dan produksi baterai kendaraan listrik. AHY menuturkan hal ini penting karena Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar kedua di dunia.
ADVERTISEMENT
“Indonesia telah berkomitmen mencapai Net Zero Emissions pada 2060 serta meningkatkan porsi energi terbarukan dalam jaringan listrik nasional. RRT, sebagai pemimpin global dalam teknologi energi terbarukan, dapat memainkan peran penting dalam transisi energi di Indonesia,” tutur AHY.