AHY kaji Pembangunan Bandara Bali Utara dan Mangkraknya Tol Mengwi-Gilimanuk

11 November 2024 11:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembangunan jalan tol. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembangunan jalan tol. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengaku akan mengkaji rencana pembangunan Bandara Bali Utara. Ini demi menampung seluruh aspirasi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Keinginan itu juga merupakan aspirasi dari masyarakat tentu kami akan terus mempelajari karena feasibility study juga harus terus dilakukan secara teliti karena lagi-lagi tujuan yang baik itu di back up dengan perencanaan yang matang,' katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Bali, Senin (11/11).
AHY ingin kajian dilakukan secara matang dengan mempertimbangkan sejumlah aspek. Pembangunan Bandara Bali Utara dipastikan terwujud apabila telah memenuhi seluruh aspek kajian.
"Penganggaran yang juga memadai pada akhirnya kalau memang sudah siap semuanya dengan mempertimbangkan berbagai aspek, aspek teknis, aspek politis, aspek sosial budaya dan lain-lain, saya rasa itu pada akhirnya kita wujudkan, " sambungnya.
Selain itu, AHY juga akan mengkaji alasan mangkraknya proyek pembangunan Tol Mengwi-Gilimanuk. Dia memohon waktu menganalisa dan memberikan keputusan lebih lanjut karena baru dilantik dalam Kabinet Merah Putih.
ADVERTISEMENT
"Kami pastikan bahwa jika ada masalah-masalah yang masih tersisa sampai hari ini termasuk proyek yang mangkrak belum tuntasnya pengerjaan kontruksi akibat anggaran atau hal-hal lain kami akan kawal dan kita akan komunikasi ketat dengan jajaran pemerintah daerah," katanya.
Pembangunan Bandara Bali Utara sampai saat ini masih menjadi pro dan kontra. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri Putri menolak pembangunan bandara baru karena wisatawan menghabiskan waktu dalam perjalanan untuk mengunjungi destinasi lain.
Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Selain itu, luas wilayah Bali hanya 5.780 km persegi sehingga membuat kondisi semakin crowded dan sumpek. Menurutnya, pembangunan Bandara Bali Utara hanya menguntungkan investor.
Terbaru, Presiden Prabowo Subianto berencana melanjutkan pembangunan bandara. Dia ingin pembangunan bandara ini menjadi pusat ekonomi baru di Bali, mirip Hongkong atau Singapura.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, progres terakhir dalam pembangunan tol Mengwi-Gilimanuk masih pada groundbreaking, uji kelayakan dan pembebasan lahan milik Perusahaan Daerah (Perusda) di Pekutatan, Kabupaten Jembrana.
Padahal, Mantan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan konstruksi tol tuntas pada 2025 akhir.
Kapala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Biro Pemkesra) Setda Provinsi Bali I Ketut Sukra Negara masalah pembebasan lahan mestinya selesai pada akhir 2023 dan pengerjaan tol secara fisik dimulai pada tahun 2024. Luas lahan sekitar 1.100 hektare atau 96,8 kilometer.
Namun, proses ganti rugi lahan terhadap masyarakat terdampak hingga saat ini belum berjalan. Masyarakat bertanya mengenai nasib lahan. Jika pembangunan tol batal maka masyarakat berharap bisa segera bercocok tanam.
Pemerintah pusat belum sampaikan sampai saat ini (perkembangan pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi). Kami juga belum dapat informasi yang pasti bagaimana kelanjutan proyek tol ini," katanya saat dihubungi, Selasa (3/10/2023).
ADVERTISEMENT