Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut AHY, hal ini perlu ditekankan agar produktivitas pertanian tetap terjaga. Mengingat, swasembada pangan adalah fokus dari pemerintahan saat ini.
“Jadi harus melindungi lahan-lahan sawah agar produktivitas pertanian terjaga. Tetapi kita tahu dengan adanya pertumbuhan penduduk, urbanisasi, dan lain sebagainya harus ada lahan yang dipersiapkan juga untuk membangun perumahan dan membuka kawasan-kawasan permukiman,” kata AHY di Kantor Kemenko Infra, Jakarta Pusat pada Rabu (8/1).
Maka dari itu, AHY menerapkan kebijakan satu peta dan perencanaan agar tata ruang terencana dengan baik. Menurutnya jangan sampai ada pihak pembukaan lahan sawah yang menyebabkan defisit sawah.
“Jangan sampai di tempat yang jauh di sana kita membuka lahan sawah sedang di tempat yang sudah ada kita mengkonversi lahan sawah secara besar-besaran sehingga ya kembali terjadi defisit,” ujar AHY.
ADVERTISEMENT
Walau demikian kebutuhan lahan untuk perumahan tetap harus difokuskan karena masih terdapat 10 juta kepala keluarga yang belum memiliki rumah.
“Ingat bahwa masih terjadi backlog lebih kurang 10 juta kepala keluarga yang belum memiliki rumah ada 26 sekian juta kepala keluarga yang hidupnya atau tinggal di rumah dengan kategori tidak layak huni ini juga yang terus kita kejar,” katanya.