Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
AHY Tinjau Tanggul Pantai Kalibaru: Bisa Dukung Ekonomi Nelayan
4 November 2024 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya yang juga didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dan Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, AHY menyebut di lokasi tanggul pantai Kalibaru terdapat 1.600 nelayan. Para nelayan di sini menambatkan kapal-kapal mereka ke badan tanggul.
“Selebihnya kita juga berharap ini terjadi peningkatan ekonomi. Di sini ada 1.600 kepala keluarga yang berprofesi sebagai nelayan. Kita bisa lihat tadi di sepanjang tanggul ini ditambatkan kapal-kapal ikan,” ungkap AHY di Plaza Kalibaru, Jakarta Utara pada Senin (4/11).
Pada fasilitas tanggul pantai di Kalibaru, tinggi tanggul adalah 4,8 meter dari permukaan air. Tanggul tersebut dapat mencegah pemukiman masyarakat dari banjir ROB dan air pasang. Hal ini karena fasilitas tanggul sudah dilengkapi sistem polder dan kolam retensi.
“Tanggul yang ada ini, ini 4,8 meter dari permukaan air. Jadi paling tidak masyarakat tidak terdampak jika ada banjir atau air rampasang. Tapi juga tidak cukup dengan tanggul, kita membuat yang sudah jadi itu adalah sistem polder, kolam retensi,” lanjut AHY.
ADVERTISEMENT
Pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) juga disebut AHY saat ini sedang dikaji untuk direplikasi di beberapa daerah pantai. AHY juga bilang kalau tanggul di Kalibaru yang ada bisa bertahan hingga tahun 2033.
“Karena itu tadi, kita hanya bisa mencegah, jangan sampai meningkatnya permukaan air ataupun menurunnya permukaan tanah tadi berdampak langsung. Nah, ini kan terus berjalan. Itu diprediksi tanggul ini, 4,8 meter ini, bisa sampai dengan 2033,” kata AHY lebih lanjut.
Kurangi Penurunan Tanah, Jakarta Bakal Disuplai Air Bersih dari Jatiluhur dan Karian. Untuk mengurangi penurunan tanah di Jakarta, AHY juga menyebut pentingnya peran Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk Jakarta. Hal ini agar masyarakat bisa berhenti melakukan eksploitasi dengan penggalian sumur air dan mengambil air tanah yang menyebabkan permukaan tanah turun.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, nantinya Jakarta akan menerima suplai air bersih dari SPAM Jatiluhur di sisi timur dan SPAM Karian di sisi barat.
“ Itulah mengapa kami memastikan agar Jatiluhur, SPAM Jatiluhur bisa memberikan suplai itu kurang lebih 3.200 liter per detik dan kami juga berupaya agar (SPAM) Karian dari Banten bisa juga segera berproduksi ataupun operasional sehingga juga bisa menambah lagi suplai air bersih. Sehingga sekali lagi masyarakat bisa lebih mengurangi pengambilan air dalam tanah,” jelas AHY.