AHY Ungkap Alasan Banyaknya Mafia Tanah di RI

13 Juli 2024 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan istri Annisa Pohan saat berdialog dengan warga di Desa Wonorejo, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/7/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan istri Annisa Pohan saat berdialog dengan warga di Desa Wonorejo, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/7/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membeberkan penyebab maraknya mafia tanah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, penyebab maraknya mafia tanah di Indonesia adalah tingginya kebutuhan masyarakat yang membuat harga tanah di Indonesia terus naik setiap tahunnya.
"Tanah akan terus semakin tinggi nilainya, jadi kita hidup sampai kembali ke Yang Maha Kuasa kita membutuhkan tanah. Jadi tanah harus benar-benar diatur dengan baik, itu juga menjelaskan mengapa senjata urusan pertanahan ini banyak sekali," kata AHY di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Jumat (12/7).
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan istri Annisa Pohan saat menyerahkan sertifikat secara door to door di Desa Wonorejo, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/7/2024). Foto: Widya I Foto: Widya Islamiati/kumparan
Dirinya bilang, setelah memimpin Kementerian ATR/BPN, dia sering mendapatkan laporan permasalahan sengketa tanah ini, bahkan setiap hari.
Permasalahan sengketa tanah ini, tidak hanya melibatkan antar individu masyarakat saja, akan tetapi juga terkait dengan korporasi bahkan instansi pemerintahan.
"Data di Kemenko Polhukam dari berbagai jenis laporan dan kasus yang terjadi, itu 60 persen terkait urusan tanah, baik sengketa antar warga, sengketa warga dengan korporasi maupun warga dengan pemerintah maupun kombinasi di antaranya, banyak faktor termasuk regulasi yang masih tumpang tindih," jelas AHY.
ADVERTISEMENT
Salah satu agenda kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut ke Semarang, Jawa Tengah adalah untuk melakukan konferensi pers penyelesaian target operasi tindak pidana di bidang pertanahan terkait kasus mafia tanah di Jawa Tengah, pada Senin (15/7).
"Hari Senin kami akan melakukan expose, kita akan menyampaikan atau melakukan pengungkapan tindak pidana di bidang pertanahan, jadi ada beberapa kasus mafia tanah yang terjadi di Jawa Tengah," tutup AHY.