AirAsia Pindahkan Rute Bandung-Bali ke Kertajati Mulai 30 Juni 2019

24 Juni 2019 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Air Asia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Air Asia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Maskapai AirAsia Indonesia akan memindahkan rute penerbangan Bandung-Denpasar dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat. Pemindahan akan dilakukan pada 30 Juni 2019.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan, mengatakan dengan pemindahan ini dilakukan demi mendukung rencana pemerintah meramaikan Bandara Kertajati.
"Untuk Kertajati memang ada yang baru ada yang tidak (rute penerbangan). Kalau yang pindah adalah Bandung-Denpasar, selama ini dari Bandara Husein," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/6).
Selain memindahkan rute lama ke Kertajati, AirAsia juga membuka rute baru di bandara internasional ini yakni Surabaya-Kertajati. Tapi Dendy belum menyebutkan kapan rute baru ini dibuka karena masih dalam proses.
Sebelumnya, pemerintah meminta maskapai untuk memindahkan dan membuka rute penerbangan di Bandara Kertajati agar tidak sepi. Pemerintah ingin maskapai tak hanya mau terbang dari bandara yang sudah banyak penumpangnya saja.
Dendy melihat Bandara Kertajati sudah memenuhi standar bandara pada umumnya untuk bisa digunakan, mulai dari terminal hingga wilayah lepas landas. Satu-satunya yang menjadi pekerjaan besar bersama, kata Dendy, adalah akses transportasi ke bandara.
Suasana di kawasan Bandara Kertajati. Foto: Putri Sarah Arifira & Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Menurut Dendy, jarak tempuh dari Bandung ke Kertajati cukup jauh, bisa mencapai 2,5 jam. Belum lagi tol yang menghubungkan Bandung dan Majalengka belum selesai tersambung.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau menggunakan jalan biasa 2 jam 30 menit itu kalau tidak macet. Tentunya ini akan jadi PR bagi orang yang ingin pergi dari atau ke Bandung, tentunya penumpang ini punya opsi lain. Kalau 2 ,5 jam kenapa tidak lewat Jakarta saja. Ini masukan real yang kami dapat dari penumpang," kata dia.
Karena itu, selain jalan tol tersambung, Dendy berharap ada akses transportasi lain yang mendukung ke Kertajati seperti kereta api bandara. Menurut dia, dibandingkan jalur darat lewat tol, kereta api jauh lebih menarik penumpang karena minim kendala seperti terjebak macet di tol.
"Stakeholder lain harus pikirkan kembangkan infrastruktur Kertajati lain non airport, hotel, resto, hiburan di luar transportasi umum. Kami siap support pemerintah kembangkan Kertajati. Kalau harus pindah pun, kami akan pindah," tandasnya.
ADVERTISEMENT