Airbus Tawarkan Pesawat Tanker A330 MRTT ke TNI AU

25 Juli 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Tanker Jenis Airbus A330 MRTT. Foto:  Dok. Airbus
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Tanker Jenis Airbus A330 MRTT. Foto: Dok. Airbus
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Produsen pesawat asal Prancis, Airbus menawarkan pesawat tanker A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT) kepada TNI Angkatan Udara (AU).
ADVERTISEMENT
Airbus Chief Representative Indonesia, Dani Adriananta, mengatakan pesawat tempur teranyar ini bisa meningkatkan kekuatan udara TNI AU. Pasalnya, Indonesia memiliki kebutuhan krusial untuk memastikan kekuatan udara dapat beroperasi secara terus menerus.
"Ini penting bagi kesiapan Indonesia menghadapi misi pertahanan nasional maupun berbagai misi internasional. Kemampuan A330 MRTT dalam pengisian bahan bakar di udara, transportasi strategis, dan evakuasi medis akan menjadi aset berharga bagi TNI-AU," kata Dani dalam konferensi pers di Hotel Pullman Jakarta, Kamis (25/7).
Dani menjelaskan, A330 MRTT memiliki kapasitas penampung bahan bakar terbesar. Pesawat ini bisa mengangkut hingga 111 ton bahan bakar.
Pesawat Tanker Jenis Airbus A330 MRTT. Foto: Dok. Airbus
Dalam misi berdurasi selama empat jam, pesawat ini mampu menyalurkan 50.000 kilogram bahan bakar ke berbagai pesawat penerima pada jarak lebih dari 1.000 nm dari titik lepas landasnya. Kemampuan ini memberikan dampak strategis dan keunggulan teknologi untuk misi-misi dengan durasi lebih panjang dan jarak operasional yang lebih jauh.
ADVERTISEMENT
“Selain itu, Pesawat A330 MRTT dapat mendukung berbagai misi pengangkutan udara strategis. Termasuk pengerahan pasukan dan peralatan dengan cepat, dengan kapasitas hingga 300 penumpang atau 45.000 kg kargo,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pesawat ini dapat segera dikonfigurasikan untuk misi evakuasi medis. Kabinnya dapat mengakomodasi hingga 130 tandu dan menyediakan fasilitas perawatan medis penting. Kemampuan ini memastikan pengangkutan personel yang terluka dapat dilakukan dengan cepat dan aman.
Airbus Chief Representative Indonesia Dani Adriananta dalam konferensi pers di Hotel Pullman Jakarta, Kamis (25/7/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Pesawat A330 MRTT dirancang untuk terintegrasi dengan armada militer yang ada, kompatibel dengan berbagai pesawat penerima dan sistem pendukung. Sehingga meningkatkan fleksibilitas operasional angkatan udara.
Pada tahun 2022, A330 MRTT menjadi pesawat tanker pertama di dunia yang mendapatkan sertifikasi untuk operasi pengisian bahan bakar dari udara ke udara secara otomatis (Automatic Air-To-Air Refuelling/A3R). Sistem ini disertifikasi oleh Spanish National Institute for Aerospace Technology (INTA) dan mampu mengurangi beban kerja operator, meningkatkan keselamatan, serta mengoptimalkan efisiensi pengisian bahan bakar di udara.
ADVERTISEMENT
A3R merupakan bagian dari pengembangan SMART MRTT oleh Airbus yang juga tengah mengembangkan teknologi masa depan yakni pengisian bahan bakar udara otonom (Autonomous Air-to-Air Refueling/A4R). Teknologi A4R dapat lebih jauh lagi meningkatkan efisiensi pengisian bahan bakar di udara.
"Ketertarikan Indonesia terhadap A330 MRTT sejalan dengan upaya besarnya dalam memodernisasi militer dan meningkatkan keamanan di wilayah sekitar. Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berperan penting dalam menjaga stabilitas kawasan,” kata Dani.
“Masuknya A330 MRTT akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam hal proyeksi kekuatan, respons terhadap keadaan darurat, dan dukungan misi kemanusiaan, baik domestik maupun internasional. Airbus berkomitmen untuk mendukung kemampuan pertahanan Indonesia dan menantikan diskusi lebih lanjut dengan pemerintah Indonesia,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 82 pesawat A330 MRTT telah dipesan oleh Australia, Kanada, Prancis, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Arab Saudi, Singapura, Korea Selatan, Spanyol, Uni Emirat Arab, dan Inggris. Armada pesawat ini telah mencatat lebih dari 300.000 jam terbang untuk mendukung misi militer dan kemanusiaan.