Airlangga Bahas Kartu Prakerja di Side Event Sidang PBB: Peserta Capai 16,4 Juta

11 Februari 2023 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Program Kartu Prakerja dibahas dalam acara pendukung Sidang ke-61 Commission for Social Development Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat pada Jumat (10/2) malam.
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan 16,4 juta warga Indonesia mengikuti program Kartu Prakerja sejak diluncurkan pada tahun 2020. Mayoritas 51 persen penerima Kartu Prakerja merupakan wanita dan 3 persen adalah penyandang disabilitas.
“Sepertiga dari peserta sudah menjadi pengusaha maupun pekerja,” ujar Airlangga di webinar side event Sidang PBB virtual, dikutip Sabtu (11/2).
Airlangga mengungkapkan peserta Kartu Prakerja dapat memilih berbagai pelatihan, baik bahasa inggris, negosiasi, atau membuka bisnis salon. Peserta dapat mendaftar dan memilih rekening bank atau e-wallet untuk menerima insentif tunai.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
“Pelatihan dapat dilakukan di rumah, sehingga memudahkan perempuan dan penyandang disabilitas untuk berpartisipasi. Teknologi digital juga menjadi kesempatan usaha kecil untuk memperluas pasarnya dan tumbuh,” katanya.
Studi World Bank dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menunjukkan 98 persen penerima manfaat Kartu Pekerja tidak kesulitan untuk pencairan insentif. Selain itu, 85 persen penerima tersebut hanya membutuhkan sedikit waktu untuk mencairkan insentif.
ADVERTISEMENT
“96,1 persen penerima puas dengan insentif pelatihan pertama. Lalu 96,4 persen penerima puas dengan kecepatan pencairan insentif,” imbuh Ketua Kelompok Kerja Kebijakan TNPSK Elan Satriawan.
Elan menyebut 85 persen peserta baru membuka akun rekening bank dan e-wallet untuk menerima insentif. Ini artinya mereka sebelumnya tidak mempunyai rekening bank dan e-wallet sekaligus meningkatkan inklusi keuangan.