Airlangga Beberkan Jurus Jaga Inflasi 2,5 Persen, Harga Pangan Jadi Fokus

31 Januari 2025 15:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat, di kantornya, Jumat (31/1). Foto: Muhammad Fhandra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat, di kantornya, Jumat (31/1). Foto: Muhammad Fhandra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan menjaga inflasi di tahun 2025 di kisaran 2,5 plus minus 1 persen untuk mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan fluktuasi harga pangan akan jadi fokus.
ADVERTISEMENT
Pemerintah juga akan menjaga komponen inflasi khususnya fluktuasi harga pangan (volatile food) di kisaran 3,5 persen.
"Ini adalah intervensi daripada pemerintah pusat maupun daerah agar volatile food bisa terus terjaga," kata Airlangga saat konferensi pers High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPID) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/1).
Selain itu, pemerintah berkomitmen memperkuat koordinasi pemerintah pusat daerah dalam peta jalan pengendalian inflasi 2025 dan 2027. Menurut Airlangga, dengan upaya memastikan keterjangkauan harga komoditas pangan dan tarif angkutan pada periode hari besar keagaman nasional, termasuk Idul Fitri 2025.
"Peningkatan produktivitas pangan guna menjaga ketersediaan pasokan antarwaktu dan antarwilayah. Yang ketiga, menjaga kelancaran distribusi pangan antarwilayah terutama wilayah surplus menuju wilayah defisit," cakap Airlangga.
ADVERTISEMENT
Menyoal produktivitas pangan, Airlangga menyebut di tahun 2025 akan memperkuat ketersediaan dan keandalan data pangan serta memperkuat sinergi komunikasi untuk mengelola ekspektasi inflasi di masyarakat.
Salah satu kios pedagang telur di Pasar Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Anggaran ketahanan pangan tahun 2025 untuk melindungi gejolak pangan dunia, pemerintah mengalokasikan Rp 144,6 triliun yang akan dilakukan dengan berbagai strategi, yakni diversifikasi pangan, stabilitas harga, dan peningkatan produktivitas petani.
"Kemudian dukungan APBN untuk ketahanan pangan juga diberikan melalui TKD (Transfer ke Daerah) dana alokasi khusus seperti pembangunan jaringan irigasi, pembangunan jalan pertanian maupun non-fisik seperti pengarangan pangan lestari, kemudian pelayanan penyuluh pertanian dan puskeswan," lanjut dia.
Di sisi lain, gerakan nasional pengendalian inflasi pangan akan terus dilanjutkan di tahun 2025 guna mendukung ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT