Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Airlangga Beberkan Upaya RI Hadapi Krisis Pangan hingga Utang di Forum GCRG
22 Juli 2023 19:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan berbagai upaya dan pengalaman Indonesia dalam forum multilateral untuk mengatasi masalah kerentanan dalam krisis pangan, energi dan keuangan, serta pentingnya mengatasi tantangan permasalahan utang di tingkat global.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Airlangga dalam Pertemuan Tingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan yang ketiga dari Champion Group of the GCRG (Global Crisis Response Group) on Food, Energy, and Finance yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat (21/7).
“Selama Presidensi G20, Indonesia memastikan komitmen anggota G20 untuk melipatgandakan upaya global dalam mengatasi kerawanan pangan. Pada tingkat regional, sebagai Ketua ASEAN tahun ini, dan ekonomi terbesar di kawasan ASEAN, dengan pertumbuhan yang termasuk tercepat di dunia, Indonesia mendorong bantuan internasional lebih lanjut, yang berfokus pada negara-negara berkembang yang rentan, dan menyambut baik keterlibatan seluruh pemangku kepentingan,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (22/7).
Indonesia mengharapkan lebih banyak dukungan internasional untuk membantu negara-negara berkembang, dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan membangun ketahanan dalam mengantisipasi tantangan di masa depan di sektor keuangan, energi, dan pangan.
ADVERTISEMENT
Pertemuan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dan dihadiri oleh Champions GCRG dari beberapa negara, di antaranya Presiden Persatuan Komoro dan Ketua Uni Afrika (African Union), Presiden Senegal, Perdana Menteri Bangladesh, Perdana Menteri Barbados, dan Sekretaris Jenderal United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD).
Sedangkan untuk Perdana Menteri Denmark, Perdana Menteri India, Perdana Menteri Jepang, dan Kanselir Jerman diwakili masing-masing oleh Menteri yang ditugaskan.
Pertemuan Champions Group GCRG tersebut membahas konsensus global dalam mencegah, memitigasi, dan merespons dampak global dari krisis yang saling berhubungan, terkait dengan keuangan, pangan dan pupuk, serta energi terutama di negara-negara yang rentan terdampak.
Mengawali pertemuan, Sekjen PBB Guterres menyampaikan kondisi separuh dunia saat ini yang tenggelam dalam bencana pembangunan, yang dipicu oleh krisis utang. “Sekitar 3,3 miliar orang atau hampir separuh manusia di dunia, tinggal di negara-negara yang mengeluarkan uang lebih banyak untuk pembayaran bunga utang daripada untuk pendidikan atau kesehatan,” ungkap Sekjen PBB Guterres.
ADVERTISEMENT
Selain berbagi pengalaman atas strategi untuk mengatasi kerentanan utang, masing masing Champions Group GCRG juga membentuk respons global yang terintegrasi dalam skala besar, dan memobilisasi tindakan terkoordinasi untuk menangani ketahanan pangan, transisi energi dan keuangan, dengan penekanan pada pengurangan utang.
Dalam laporan yang telah dibuat oleh PBB, disampaikan bahwa Least Developed Countries (LDCs) mengalami tingkat pinjaman delapan kali lebih tinggi daripada negara maju. Beban keuangan ini menghambat kemampuan LDCs untuk mendanai investasi vital, menghambat kesinambungan utang dan kemajuan menuju pembangunan berkelanjutan.
Terkait dengan hal ini, Menko Airlangga menegaskan kembali dedikasi setiap negara untuk menjunjung tinggi semua komitmen yang telah ditetapkan, dalam Kerangka Kerja Bersama untuk Penanganan Utang di luar DSSI (Debt Service Suspension Initiative).
ADVERTISEMENT