Airlangga dan Sri Mulyani Beberkan Perkembangan Negosiasi Tarif Impor Trump

25 April 2025 10:21 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Jumat (25/4/2025).  Foto: Dok. Tangkapan Layar Zoom
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Jumat (25/4/2025). Foto: Dok. Tangkapan Layar Zoom
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia berupaya mendorong penguatan hubungan dagang dengan Amerika Serikat (AS). Dalam lawatan ke AS, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan sejumlah pertemuan strategis dengan pejabat tinggi AS, termasuk membahas tarif impor hingga reformasi kerja sama internasional.
ADVERTISEMENT
Airlangga menyebut sejak awal kunjungan ke negara Paman Sam, delegasi Indonesia telah bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan di AS, mulai dari pemerintahan hingga pelaku usaha.
Ia mengatakan secara umum langkah-langkah Indonesia mendapat sambutan positif dari pihak AS. Seluruh stakeholder disebut membuka ruang dialog untuk pembahasan lebih teknis dalam dua pekan ke depan.
"Secara keseluruhan, baik itu pemerintah di AS, asosiasi maupun dunia usaha mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan oleh Indonesia," kata Airlangga dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (25/4).
Airlangga mengungkapkan pemerintah Indonesia menawarkan kerja sama perdagangan yang adil dan berimbang, dengan kepentingan nasional sebagai acuan. Fokusnya antara lain penguatan ketahanan energi, peningkatan nilai tambah melalui rantai pasok industri strategis dan mineral kritis, serta akses teknologi pertanian dan energi terbarukan.
ADVERTISEMENT
"Tawaran Indonesia ke AS untuk mewujudkan kerja sama perdagangan adil, fair and square, sepenuhnya mengacu ke kepentingan nasional dan berimbang," tegas Airlangga.
Untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan, pemerintah juga menyerap masukan dari asosiasi bisnis AS, termasuk sektor semikonduktor, serta perusahaan-perusahaan seperti Amazon, Boeing, Microsoft, dan Google.
"Seluruh stakeholder tersebut mendukung upaya Indonesia mendapatkan keadilan," terang Airlangga.
Airlangga menyebut, Indonesia telah menandatangani perjanjian Non-Disclosure Agreement (NDA) dengan USTR, menandai masuknya Indonesia ke tahap negosiasi teknis. Indonesia juga menjadi satu dari 20 negara yang telah memulai proses negosiasi awal.
"Secara keseluruhan pemerintah AS mengapresiasi strategi dan pendekatan serta proposal yang diusulkan. AS dan kedua pihak setuju proses yang lebih intensif di tingkat teknis bahkan secara teknis sudah dipersiapkan lima sektor khusus sejenis working group percepat pembahasan," tutur Airlangga.
ADVERTISEMENT
Pertemuan Menko Airlangga dan tim negosiasi tarif Indonesia AS dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent di Washington, DC pada Kamis (24/4/2025). Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Pada kesempatan yang sama, Sri Mulyani menjelaskan dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, pembahasan tidak hanya menyangkut isu bilateral, tapi juga posisi AS dalam lembaga-lembaga multilateral.
"Pada pertemuan hari ini, terutama dengan Scott Bessent, sebetulnya beberapa fokus dari pembahasan tidak hanya menyangkut bilateral Indo dan AS juga dalam proses pembicaraan, Sec juga jelaskan posisi AS dalam konteks lembaga-lembaga multilateral," ujarnya.
Menurutnya, AS menegaskan tetap menjadi anggota dan bahkan pemimpin berbagai institusi internasional seperti IMF dan Bank Dunia. Hal ini penting untuk mengawal agenda-agenda nasional AS lewat jalur multilateral.
"AS, seperti yang disampaikan US Treasury, menyampaikan bahwa posisi AS tetap akan menjadi anggota dan sekaligus pimpin lembaga-lembaga internasional seperti IMF dan World Bank yang akan juga menjadi ajang bagi pelaksanaan berbagai agenda nasionalnya AS melalui lembaga-lembaga tersebut," kata Sri Mulyani.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks bilateral, Sri Mulyani mengatakan proposal yang diajukan Indonesia dalam negosiasi tarif dinilai sangat lengkap dan mendapat respons positif dari AS.
"Yang dihargai adalah proposal Indo yang disampaikan Pak Menko, termasuk proposal yang paling lengkap dan detail yang gambarkan kerja sama saling menguntungkan," jelasnya.
Ia menambahkan, komunikasi awal yang dilakukan Indonesia sangat strategis. "Indonesia among the first time, the first mover, itu memberi keuntungan bagi Indonesia dalam proses perundingan," ungkap Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya forum-forum internasional seperti Spring Meeting IMF-World Bank dan G20 untuk menciptakan pemahaman bersama dan menurunkan tensi global.
"Ketidakpastian dunia akan dan telah sebabkan proyeksi perekonomian global melambat dan itu tentu merugikan seluruh negara dunia," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Kebijakan tarif resiprokal diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 2 April 2025, yang menetapkan tarif hingga 32 persen terhadap produk-produk dari Indonesia. Negara ASEAN lain juga terdampak, antara lain Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Malaysia 24 persen, Kamboja 49 persen, Thailand 36 persen, dan Vietnam 46 persen.