Airlangga: Ekonomi RI Perlu Tumbuh hingga 7 Persen untuk Capai Indonesia Emas

3 Juli 2024 13:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Istana Negara, Jumat (14/6). Foto: Dok. YouTube Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di Istana Negara, Jumat (14/6). Foto: Dok. YouTube Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI perlu mencapai 6 hingga 7 persen untuk menuju Indonesia Emas 2045. Agar hal itu tercapai, Airlangga bilang, Indonesia harus mulai membangun ekonomi hijau dan sirkular.
ADVERTISEMENT
"Ekonomi kita bertransformasi menjadi ekonomi hijau yang berkelanjutan, menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan keseluruhan, sejalan dengan target SDGs, Paris Agreement, dan sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045, dan target net zero emission di tahun 2060," ujar Airlangga secara virtual, Rabu (3/7).
Airlangga menjelaskan, penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 6 persen hingga tahun 2045, pengurangan 86 miliar ton emisi CO2 equivalent tahun 2060, dan penciptaan lebih dari 4,4 juta lapangan kerja per tahun.
"Untuk itu, sangat tepat bahwa ekonomi hijau ini penting agar kita bisa setara dengan negara-negara maju dan lepas dari middle gap," katanya.
Airlangga juga mengungkapkan ada dua peluang besar dalam pengembangan ekonomi hijau ke depan. Pertama, transisi aktivitas ekonomi di sektor energi dengan penerapan energi baru dan terbarukan seperti energi surya, angin, hidro, dan biomasa.
ADVERTISEMENT
"Juga tentunya pengurangan emisi karbon dari PLTU melalui kombinasi daripada ammonia dan carbon capture dan storage," ujarnya.
Selanjutnya, ekosistem EV (electric vehicles), e-mobility, perlu terus di dorong dan ini tentu mengurangi gas rumah kaca akibat pembakaran BBM
"Ekonomi hijau dan sirkular membantu industri di Indonesia. Hari ini 152 perusahaan punya sertifikat hijau dan tentunya ke depan kita berharap akan semakin bertambah dan manfaat ekonomi ini antara lain penghematan energi sebesar Rp 3,2 triliun per tahun dan penghematan air senilai Rp 169 miliar per tahun," kata Airlangga.
Kedua, pertumbuhan ekonomi baru dengan aktivitas ekonomi sirkular termasuk industri berbasis sumber daya alam hayati berkelanjutan atau bioekonomi, ekonomi biru, dan industri yang memanfaatkan limbah.
ADVERTISEMENT
"Bioekonomi, tentu perlu terus dikembangkan. Pemerintah mengembangkan 22 kawasan ekonomi khusus dan tentunya pembangunan prinsip
ekonomi hijau dan ekonomi sirkular dan diharapkan dapat mendapatkan investasi hijau," kata Airlangga.
Airlangga pun mengapresiasi Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan Green Economy Expo meliputi kegiatan pameran, peluncuran Peta Jalan Ekonomi Sirkular dan Food Loss and Waste, penandatanganan perjanjian kerja sama, business matching/pitching forum, dan seminar pada Rabu, 3 Juli 2024 sampai Jumat, 5 Juli 2024.
"Dokumen ini penting sebagai bagian dari energi ekonomi hijau dan berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat," katanya.