Airlangga Ingin Perluas Pasar Ekspor Selain AS

20 Februari 2025 18:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ingin memaksimalkan potensi pasar ekspor di luar Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, dengan adanya kebijakan Trump 2.0, Indonesia mesti melihat perdagangan ke seluruh dunia dengan potensi pasar ekspor hingga 83 persen. Hal ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin ekonomi RI menyentuh 8 persen.
"Oleh karena itu arahan Bapak Presiden kemarin seperti dalam pidato beliau itu kita harus memaksimalkan CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement)," jelas Airlangga dalam peluncuran Trade Expo 2025 di Jakarta, Kamis (20/2).
Menurutnya, kerja sama perdagangan antar negara diluar AS mesti dimulai. Menko Airlangga menyebut legal drafting kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia ke berbagai negara selain AS sudah berjalan.
"Kemudian juga kita dorong dengan GCC (Gulf Cooperation Council), kemudian juga tentu yang paling dekat dengan Eropa. Nah kita juga berharap dengan aksesi Indonesia kepada CPTPP itu juga akan membuka pasar termasuk Inggris, Kanada, dan Amerika Latin," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, pemerintah bakal mendorong hilirisasi di sektor mineral based dan manufaktur, utamanya di subsektor tekstil dan produk tekstil.
Pekerja menjemur ikan asin di CIlincing, Jakarta Utara, Selasa (20/2/2024). Foto: Erlangga Bregas Prakoso/Antara Foto
"Makanan minuman, furniture, barang-barang kulit, dan juga berbagai produk aneka lainnya berbasis plastik, juga berbasis kertas, dan yang lain," kata Airlangga.
Oleh karena itu, ihwal pembiayaan, katanya pemerintah telah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terkhusus untuk para pekerja migran sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Untuk tahun 2025, pemerintah menetapkan target penyaluran KUR maksimal sampai dengan Rp 300 triliun dengan mempertimbangkan kecukupan anggaran subsidi bunga atau subsidi margin KUR Tahun Anggaran 2025.
"Nah tentu pembiayaan dalam hal ini tentu seperti Bank Mandiri, ini kita berharap bisa terus didorong. Kredit Usaha Rakyat termasuk KUR untuk pekerja migran, ini sudah bisa digerojokin sebetulnya. Sudah tidak ada lagi regulasi yang diperlukan, regulasinya sudah selesai," lanjut dia.
ADVERTISEMENT