Airlangga: Jangan Sampai Furnitur Kita Kalah, Vietnam Hutannya Terbatas

9 Maret 2023 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di IFEX 2023, Jiexpo Kemayoran, Kamis (9/3/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di IFEX 2023, Jiexpo Kemayoran, Kamis (9/3/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto meminta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyelesaikan hambatan-hambatan yang menggerus sektor furnitur. Salah satunya ketersediaan bahan baku yang kurang dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Soal bahan baku, ini klasik Pak Menperin untuk diselesaikan. Karena teman-teman pengusaha ini, UMKM, ini butuh bahan baku. Kita tentu akan merapatkan dengan SVLK (Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu)," kata Airlangga pada pembukaan acara Indonesia Furniture Expo (IFEX) 2023 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/3).
Menurut Airlangga, pesaing terbesar industri furnitur Indonesia adalah China dan Vietnam. Padahal dari sisi stok bahan baku, Indonesia lebih unggul dari kedua negara tersebut.
"Jangan sampai (kita kalah), Vietnam saja yang hutannya terbatas, ataupun China yang rotannya dari Indonesia. Tapi mereka punya stok rotan untuk 2 tahun, itulah yang jadi pesaing kita," ungkapnya.
Airlangga mendorong para produsen furnitur buat memanfaatkan momentum bangkitnya sektor perhotelan pasca-pandemi. Hal ini tercermin dari mulai meningkatnya bisnis perhotelan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Perhotelan ini mulai recover, salah satu yang tumbuh adalah hotelnya, homestay-nya, itu potensinya besar. Jadi harus bisa dimanfaatkan oleh para produsen furnitur,” kata Airlangga.
Airlangga menyebutkan pemerintah sangat mendukung kemajuan sektor ini, lantaran industri furnitur didukung banyak aspek.
“Bahan baku (industri furnitur) rupiah, kainnya rupiah, pekerjanya orang Indonesia semua, kemudian desain dan lain-lain rupiah. Tapi earning (pendapatan) dolar,” jelas Airlangga.