Airlangga Ketemu Pengusaha di Kanada, Bicara Hilirisasi hingga Kelas Menengah

1 September 2024 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Airlangga bertemu pengusaha dan diaspora RI di Vancouver. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Airlangga bertemu pengusaha dan diaspora RI di Vancouver. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjajaki peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan Kanada.
ADVERTISEMENT
Saat berada di Kanada, Airlangga menghadiri pertemuan dengan pengusaha, diaspora, masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Vancouver Kanada, yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Vancouver bekerjasama dengan jajaran Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Vancouver, Jumat (30/8).
Pertemuan dihadiri oleh banyak perusahaan dan asosiasi usaha di Vancouver yang dimiliki dan dijalankan oleh pengusaha atau diaspora Indonesia, juga dihadiri beberapa Pimpinan Canada-Indonesia Chamber of Commerce (Chapter Pantai Barat Kanada), dan dihadiri oleh Pengurus PERMIKA (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Kanada), serta para mahasiswa Indonesia yang berada di Vancouver.
Pada pertemuan tersebut, Airlangga menjelaskan perkembangan terkini ekonomi global dan perekonomian Indonesia. “Di tengah ekonomi global yang penuh tantangan dan ketidakpastian, perekonomian Indonesia tumbuh kuat didukung oleh peningkatan daya saing, Inflasi yang terkendali dan kualitas pertumbuhan ekonomi yang terus membaik,” ujar Airlangga melalui keterangan tertulis, Minggu (1/9).
ADVERTISEMENT
Airlangga bertemu pengusaha dan diaspora RI di Vancouver. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Airlangga juga menjelaskan mengenai berbagai isu strategis yang akan menjadi tantangan ekonomi Indonesia ke depan, mulai dari bonus demografi dan upaya keluar dari Middle Income Trap, transisi energi dan energi terbarukan yang ramah lingkungan, ekonomi digital dan Digital Economy Framework Agreement (DEFA), isu hilirisasi industri sampai urusan critical minerals dengan US dan RRT, serta isu mengenai kelas menengah Indonesia dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
“Di bidang ekonomi digital, Indonesia menjadi pemain utama Startup di ASEAN dan menduduki ranking ke-6 dunia, dengan startup inovatif terbanyak atau ranking ke-1 di ASEAN,” ujar Airlangga.
Selain itu, Airlangga bicara mengenai Peta Kerja Sama Ekonomi Internasional Indonesia, mulai dari kerja sama multilateral G20, regional ASEAN, kerja sama APEC, Perundingan IEU CEPA, ICA CEPA, dan skema Kerjasama Kawasan di Asia Pasifik yaitu RCEP, CP-TPP dan IPEF (Indo Pacific Economic Framework). Kemudian juga dijelaskan mengenai perkembangan proses aksesi Indonesia untuk menjadi negara Anggota OECD.
ADVERTISEMENT
Airlangga bertemu pengusaha dan diaspora RI di Vancouver. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
“Indonesia telah menyatakan keinginan untuk bergabung ke CP-TPP, dan mengambil pengalaman dari Inggris yang baru saja bergabung ke CP-TPP,” ungkap Airlangga.
Airlangga menuturkan untuk mendorong percepatan aksesi OECD, telah dibentuk Tim Nasional yang bersama semua Kementerian/ Lembaga melakukan self-assessment dan menyampaikan Initial Memorandum yang menggambarkan kesesuaian standar Indonesia dibandingkan OECD.