Airlangga Klaim RI Masuk Deretan Negara dengan Potensi Resesi Rendah

14 Mei 2024 20:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, usai sambutan di acara Rapat Kerja Nasional Percepatan Penyelesaian dan Pra-Evaluasi Proyek Strategis Nasional di Jakarta, Selasa (14/5/2024).  Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, usai sambutan di acara Rapat Kerja Nasional Percepatan Penyelesaian dan Pra-Evaluasi Proyek Strategis Nasional di Jakarta, Selasa (14/5/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menko Bidang Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan probabilitas atau potensi Indonesia masuk ke jurang resesi hanya sebesar 1,5 persen. Angka ini menurutnya lebih kecil dibandingkan negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
Bahkan, menurutnya Indonesia masuk ke dalam deretan negara dengan probabilitas resesi terendah di dunia, jauh meninggalkan negara-negara di Eropa yang sebesar 40 persen, ataupun negara tetangga Thailand 30 persen. Sehingga dalam hal ini perekonomian Indonesia terbilang kuat dan stabil.
"Kalau dilihat dari apakah dengan terjadinya berbagai ketidakpastian negara kita akan mengalami resesi, dari berbagai survei probabilitas resesi kita terendah salah satu terendah di dunia dibandingkan negara lain, Indonesia 1,5 persen," kata Airlangga di acara Rapat Kerja Nasional Percepatan Penyelesaian dan Pra-Evaluasi Proyek Strategis Nasional di Jakarta, Selasa (14/5).
Selain Eropa dan Thailand, sederet negara yang memiliki probabilitas resesi tinggi dalam paparan Airlangga adalah Jerman 60 persen, Italia 55 persen, Inggris 40 persen, Prancis 22,5 persen, Rusia 17,5 persen, Meksiko 15 persen, dan Korea Selatan 15 persen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dari sisi inflasi, Airlangga menuturkan, Indonesia tercatat masih lebih baik dibandingkan Rusia yang sebesar 7,7 persen, Afrika Selatan 5,3 persen, India 4,9 persen, Brasil 3,7 persen, Australia 3,6 persen. Sementara inflasi Indonesia hanya di 3 persen. "Artinya dengan pertumbuhan 5,11 persen, salah satu tertinggi di ASEAN dan di antara G20. Nah inflasi kita salah satu terendah yang di bawah kita hanya Korea dan Jerman," imbuh Airlangga.
Mantan Menteri Perindustrian tersebut juga menyinggung sektor industri manufaktur Tanah Air yang menurutnya masih relatif lebih unggul dibandingkan dengan negara lain. Bahkan dengan Jepang dengan manufakturnya dikenal dunia.
"Manufaktur PMI (purchasing manager’s index) kita juga relatif tinggi di 52,9 itu jauh di atas beberapa negara lain termasuk Amerika Korea Selatan, Inggris bahkan juga di atas Jepang," tutup Airlangga.
ADVERTISEMENT
Meskipun, angka PMI April sebesar 52,9 ini tercatat anjlok dari angka PMI manufaktur Indonesia pada bulan sebelumnya yang mencapai 54,2.