Airlangga Klaim Rp 6 Miliar Berputar di Desa karena Program Makan Bergizi Gratis

19 Februari 2025 11:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengeklaim program Makan Bergizi Gratis (MBG) meningkatkan perputaran uang di pedesaan.
ADVERTISEMENT
Airlangga memperkirakan program MBG mampu menghasilkan perputaran uang sekitar Rp 6 miliar per desa yang selama ini hanya Rp 1 miliar per desa dari Dana Desa.
"Dengan Makan Bergizi Gratis kalau ini sudah full-fledged program, itu dana yang berputar di desa itu bisa sebesar Rp 6 miliar," kata Airlangga saat menghadiri acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2)
Menurutnya, dengan adanya program Makan Bergizi Gratis ini mampu memberikan multiplier effect terutama kepada penyedia pangan di pedesaan. Dengan demikian, Airlangga berharap pertumbuhan ekonomi di pedesaan bisa terus ditingkatkan.
"Kita berharap pertumbuhan ekonomi di desa, pertumbuhan UMKM, terutama nanti yang piara ternak, piara ayam, piara telur, sayur-mayur, dan padi bisa didorong," kata Airlangga.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mencatat sudah ada 730 ribu penerima manfaat program makan bergizi gratis per 3 Februari 2025. Menurutnya hal ini mencakup 245 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.
"Sudah mencakup 245 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, mencakup 730 ribu penerima manfaat di 34 provinsi,” kata Dadan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (3/2).
Dia menargetkan jumlah penerima manfaat akan mencapai 1,5 juta jiwa pada pertengahan Februari. Angka ini setara dengan 1,5 persen dari total penerima manfaat MBG tahun ini yang sebanyak 82,9 juta.
“Ya sekarang baru 0,8 persen. Kalau nanti pertengahan Februari 1,5 persen. Itu berarti kurang 98,5 persen,” imbuh Dadan.