Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di kantornya hari ini, Rabu (30/10).
ADVERTISEMENT
"Hari ini kami bertemu Apindo dipimpin Bu Ketua Umum Shinta," kata Airlangga dalam konferensi pers.
Airlangga mengatakan, pertemuan dengan Apindo membahas masukan mengenai UMP 2025. Menurutnya, pemerintah perlu mendengar masukkan dari Apindo soal penerapan UMP.
"Inti pertemuan ini adalah untuk mendengar masukan Apindo, kita tahu Apindo bagian dari tripartit dengan serikat pekerja dan pemerintah terutama dalam siklus pengupahan," ungkapnya.
Airlangga menyebut, pengusaha berharap UMP 2025 dapat mencerminkan kondisi perekonomian RI saat ini.
"Para pengusaha dari Apindo, termasuk dari otomotif, kawasan industri, sektor retail dan tekstil itu mengharapkan pengupahan dapat mencerminkan terkait perkembangan perekonomian," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan, pemerintah akan menampung usulan dan aspirasi buruh terkait kenaikan UMP tahun depan. Namun, dia menegaskan peraturan tetap harus ditegakkan.
ADVERTISEMENT
"Nanti kita lihat (kenaikan UMP 8-10 persen), artinya ada aturan, tapi juga tentu ada hal-hal yang bisa kita lakukan yang lain, kalau memang itu bisa kita lakukan," katanya saat ditemui di kompleks parlemen, Rabu (30/10).
Kemenaker hingga kini belum menghitung besaran UMP tahun 2025 karena masih menunggu pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024.
"Dari situ kita akan melakukan simulasi perhitungan, inflasi berapa, pertumbuhan ekonomi berapa, dari situ nanti kita akan lihat apa yang bisa kita lakukan, yang penting kita ingin solusi yang terbaik buat bangsa ini," tutur Yassierli.