Airlangga Ngaku Makan Siangnya di Kemenko Tak Lebih dari Rp 15.000

8 Maret 2024 16:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mencicip makanan saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). Foto: Sulthony Hasanuddin/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mencicip makanan saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). Foto: Sulthony Hasanuddin/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menggelar media briefing di Kantor Kemenko Perekonomian hari ini, Jumat (8/3). Sebelum media briefing dimulai, ada acara makan siang bersama di sana.
ADVERTISEMENT
"Pada siang hari ini, tadi kita mengadakan makan bersama dan tentu makan bersama ini bagian dari kita memasuki bulan Ramadan. Biasanya makanan disediakan oleh para karyawan dari kantor Menko," kata Airlangga membuka media briefing tersebut, Jumat (8/3).
Airlangga menyinggung soal harga seporsi makan siang yang dirinya santap tersebut, katanya tidak lebih dari Rp 15.000.
Meski tidak spesifik menyinggung program makan siang gratis Prabowo-Gibran, angka Rp 15.000 itu pernah dia singgung sebagai harga seporsi makan di program makan siang gratis itu.
"Makan itu adalah standar di kantor Menko sudah satu tahun. Dan biayanya tidak lebih dari Rp 15.000. Cuma (media briefing) hari ini bukan (membahas) makan 15.000," pungkas Airlangga.
Airlangga Hartarto sebelumnya mengatakan, dalam program makan siang gratis, satu anak akan mendapatkan jatah makan siang sebesar Rp 15.000 per hari, belum termasuk susu. Menunya akan ditetapkan oleh pemerintah daerah.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melihat menu makanan milik siswa saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). Foto: Sulthony Hasanuddin/Antara Foto
Ketua Dewan Pakar PAN dan Pembina SDI (Sustainable Development Indonesia) sekaligus Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo sebelumnya mengatakan Rp 15.000 adalah patokan unit biaya yang selama ini dibahas oleh timnya. Tapi angkanya bisa berubah tergantung perkembangan harga pangan.
ADVERTISEMENT
"Itu berdasarkan harga yang berlaku. Pada saat dijalankan tahun 2025, cukup tidaknya tentu tergantung kondisi harga-harga pada saat program ini dijalankan," kata Drajad kepada kumparan, Rabu (28/2).
Harga pangan di setiap daerah di Indonesia berbeda. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya melontarkan pertanyaan, apakah makan seharaga Rp 15.000 bisa kenyang. Menurutnya bila di Jogja, harga Rp 15.000 mungkin cukup.
Masalahnya, harga pangan di Jogja dengan Jakarta berbeda. Menanggapi hal itu, Drajad menegaskan lagi, jatah makan siang gratis akan disesuaikan perkembangan harga pangan ke depan, sehingga angka Rp 15.000 itu masih bisa berubah.
"Iya (Rp 15 ribu) baru patokan awal. Postur belanja negara 2025 saja belum selesai disusun," pungkasnya.