Airlangga Pamer Ekonomi RI Tumbuh Lebih Tinggi Dibandingkan Singapura-Arab Saudi

5 Februari 2025 17:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (5/2/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (5/2/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memamerkan kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 sebesar 5,03 persen secara tahunan. Menurutnya, ekonomi Indonesia lebih moncer ketimbang negara ASEAN.
ADVERTISEMENT
Secara rinci, Airlangga mengatakan, saat ini perekonomian Indonesia masih solid dibandingkan negara lainnya, seperti Singapura, Malaysia, hingga Arab Saudi.
"Indonesia masih mencapai pertumbuhan sebesar 5,03 persen secara year on year, dan ini masih lebih tinggi dibandingkan peer country di ASEAN seperti Singapura di 4,3 persen, dan Malaysia 4,8 persen. Juga Arab Saudi yang masih 4,4 persen," kata Airlangga di kantornya, Rabu (5/2).
Airlangga mengatakan, stabilitas ekonomi Indonesia ini didukung oleh inflasi yang tetap rendah dan terkendali. Rasio utang juga aman karena masih di bawah 40 persen.
Airlangga mengungkapkan, dari sisi pengeluaran, seluruh komponen tercatat mengalami pertumbuhan positif. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,94 persen, dan berkontribusi sebesar 54 persen terhadap perekonomian Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, peningkatan konsumsi didorong oleh sektor transportasi, hotel, dan restoran, yang berdampak tinggi terhadap mobilitas masyarakat selama libur akhir tahun.
Selain itu, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 4,61 persen atau mencapai Rp 6.452,5 triliun. Hal ini utamanya didorong dari infrastruktur oleh pemerintah dan ekspansi investasi dari swasta.
"Pertumbuhan konsumsi pemerintah juga tinggi, sejalan dengan peningkatan realisasi APBN pada belanja pegawai serta belanja barang dan jasa," pungkasnya.