Airlangga Pastikan 144 Juta Pekerja Produktif Bakal Sejahtera di Masa Tua

30 Oktober 2022 17:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat keterangan pers virtual mengenai kesiapan KTT G20 di Bali, Senin (3/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat keterangan pers virtual mengenai kesiapan KTT G20 di Bali, Senin (3/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan, 70 persen atau sekitar 144 juta orang pekerja berada dalam usia produktif akan sejahtera di masa senjanya pasca purnabakti.
ADVERTISEMENT
"Bila disiapkan dengan baik, ini (angkatan kerja produktif) jadi potensi besar untuk percepat pembangunan ekonomi. Sehingga angkatan kerja itu bisa sejahtera sebelum tua," kata Airlangga di Senayan JCC, Minggu (30/10).
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022, tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Dalam aturan tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kemendikbud Ristek ditugasi untuk membawahi pendidikan vokasi, dengan leading sector berada di bawah Kemenaker.
"Pendidikan maupun pelatihan vokasi perlu saling melengkapi kebutuhan industri. Juga bisa terhubung dengan sistem informasi pasar tenaga kerja," jelas dia.
"Ini dikuatkan oleh para pelaku industri, dan tentunya perlu disosialisasikan lebih luas agar industri bisa membiayai pelatihan para pekerjanya, atau dirikan Vokasi," sambung Airlangga.
ADVERTISEMENT
Airlangga mengungkapkan terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi para pekerja ke depannya. Sehingga pendidikan kerja sepanjang umur harus terus dilakukan, agar kompetensi pekerja tidak lekang dimakan waktu.
"Bila pendidikan sepanjang umur atau sepanjang hayat, pelatihan vokasi yang merupakan reskilling dan upskilling secara terus menerus jadi upaya jaga keseimbangan antara pekerja, dan jadi kebutuhan saat ini dan masa depan. Karena dunia kerja berubah terus, jadi belajarnya juga harus seumur hidup," tukas dia.