Airlangga Pastikan AS Tidak Marah RI Gabung BRICS

15 Januari 2025 19:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Rabu (8/1/2025).  Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Rabu (8/1/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan sikap Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia yang telah bergabung menjadi anggota BRICS.
ADVERTISEMENT
BRICS merupakan kumpulan negara yang mulanya hanya beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa). Kemudian berkembang luas, dengan masuknya Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. Terakhir Indonesia disetujui masuk.
“Amerika kalau marah tidak marah, itu relatif. Tetapi kalau dengan yang kali ini, itu sudah paham,” kata Airlangga di Hotel Mulia Senayan, Rabu (15/1).
Airlangga menilai bergabungnya Indonesia menjadi anggota BRICS dapat menguntungkan karena dapat bekerja sama dengan para anggota.
“Nah sekarang negara BRICS itu Menjadi sebuah kerja sama multilateral. Nah tentu ini penting karena ini mencerminkan Global South Leadership dari negara-negara selatan,” ungkap Airlangga.
“Keanggotaan ini tentu seperti tadi saya sampaikan secara strategi bisa lebih memanfaatkan kekuatan daripada India, Brasil, Rusia dan lain-lain. Terutama untuk benchmarking,” tambahnya.
Presiden Prabowo Subianto (kiri) melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (12/11/2024). Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO
Di tengah kondisi Indonesia sudah masuk BRICS, Airlangga juga menyinggung peluang untuk bergabung menjadi anggota Organization for Economic Co-operation and Development atau OECD. Ia menjelaskan ketika Presiden Prabowo berkunjung ke Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat memberikan dukungan kepada Indonesia untuk bergabung OECD.
ADVERTISEMENT
“Karena pada waktu pertemuan Pak Presiden ke Washington sudah juga jelas dan dalam statement yang dikeluarkan dari White House juga menyatakan bahwa mereka mendukung proses Indonesia untuk menjadi anggota OECD,” ungkap Airlangga.
Meski masih dalam proses menjadi anggota OECD, Airlangga mengatakan Indonesia sejauh ini telah menandatangani 3 dari 4 pilar Indo-Pacific Economic Framework dengan Amerika.
“Jadi, kita kan dalam proses OECD kemudian dengan Amerika per hari ini, itu kita sudah menandatangani 3 dari 4 pilar Indo-Pacific Economic Framework dengan Amerika,” tutur Airlangga.