Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Airlangga Pastikan RI Perkuat Posisi Strategis di Kancah Internasional
13 Januari 2025 17:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Indonesia terus memperkuat posisinya di panggung internasional melalui berbagai kerja sama strategis dengan negara-negara dunia. Sebagai negara non-blok, Indonesia memainkan peran penting dalam forum global, termasuk kolaborasi dengan negara-negara BRICS , Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), hingga Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pendekatan Indonesia dalam membangun kerja sama global didasari pada prinsip kolaborasi yang inklusif.
“Indonesia sendiri adalah negara non-aliansi, oleh karena itu, sebenarnya dengan negara BRICS. Kami telah bekerja dengan China, dengan Brasil, dengan India, termasuk beberapa SEPA dan FDA Eurasia. FTA juga sedang dalam proses. Jadi tidak ada hal baru bagi semua negara BRICS bahwa mereka dekat dengan Indonesia,” kata Airlangga dalam acara Business Competitiveness Outlook 2025 di Hotel Raffles, Jakarta, Senin (13/1).
Airlangga mengungkapkan, salah satu capaian penting dalam diplomasi ekonomi adalah dukungan dari Jepang dan Amerika Serikat terkait upaya Indonesia bergabung dengan OECD dan CPTPP.
“Indonesia sendiri sedang dalam proses untuk bergabung dengan OECD, dan bahkan selama pertemuan Presiden di Washington, AS mendukung keanggotaan Indonesia di OECD, serta dalam memulai CPTP. Dan pemerintah Jepang juga mendukung kedua inisiatif tersebut untuk memastikan bahwa Indonesia dapat menjadi anggota CPTP, serta anggota OECD,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Airlangga mengakui proses ini tidak mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama dalam memenuhi standar internasional seperti praktik terbaik, transparansi ekonomi, dan adaptasi kebijakan domestik agar selaras dengan persyaratan global. Namun, pemerintah tetap optimis Indonesia mampu memenuhi tuntutan tersebut.
Tidak hanya itu, Indonesia juga berperan aktif dalam kerangka kerja Indo-Pasifik, termasuk dalam ratifikasi tiga dari empat pilar yang telah dilakukan.
“Kita telah menandatangani tiga dari empat pilar kerangka kerja ekonomi Indo-Pasifik dan Presiden telah menandatangani ratifikasi tersebut,” ungkap Airlangga.
Airlangga menyebut, keberhasilan ini semakin menegaskan pentingnya peran Indonesia dalam percaturan geopolitik global. Dalam situasi dunia yang tengah menghadapi ketidakpastian, kawasan Indo-Pasifik dan ASEAN menjadi wilayah yang relatif stabil dan kondusif untuk investasi.
ADVERTISEMENT
“Jika melihat geopolitik, kawasan mana yang memberikan kedamaian dan stabilitas di luar ASEAN atau Indo-Pasifik? Anda lihat Eropa, mereka memiliki banyak, masih memiliki banyak masalah dengan Ukraina. Dan, tentu saja, di Timur Tengah, sejauh ini tidak ada perdamaian,” pungkasnya.