Airlangga Pede Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,2 Persen di 2025

17 Januari 2025 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jumat (17/1/2025).  Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jumat (17/1/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 tetap berada di kisaran 5,2 persen. Hal ini disampaikan meskipun Bank Indonesia (BI) dan World Bank baru-baru ini merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Memang beberapa termasuk BI juga merinci atau menurunkan dari 5,2 persen ke 5,1 persen. Tetapi pemerintah sih tetap optimis, ini kan masih bulan Januari. Jadi kita lihat aja perkembangan ke depan dan pemerintah kan melihat di bulan Maret nanti ada lebaran sehingga kita akan terus menggenjot sektor konsumsi,” kata Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jumat (17/1).
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan pemerintah saat ini tengah mempersiapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memperkuat fundamental ekonomi nasional. Termasuk terkait devisa hasil ekspor.
“Di lain pihak kita juga memperkuat kebijakan kita terhadap devisa termasuk kebijakan devisa still export. Ini kan kita lagi fine tuning yang terakhir. Mudah-mudahan ini segera bisa kita luncurkan sehingga fundamental daripada ketahanan ekonomi kita semakin kuat,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, pada tahun 2025 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih rendah dari perkiraan. BI sebelumnya memproyeksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,8 sampai 5,6 persen di tahun 2025.
"Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 berada pada kisaran 4,7 sampai 5,5 persen, sedikit lebih rendah dari kisaran perkiraan sebelumnya 4,8 - 5,6 persen," ungkapnya saat konferensi pers RDG BI, Rabu (15/1).
Menurunnya proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini, kata Perry, disebabkan melemahnya kinerja ekspor sehubungan melambatnya permintaan negara-negara mitra dagang utama, kecuali Amerika Serikat (AS).
Selain itu, konsumsi rumah tangga di dalam negeri juga diprediksi masih lemah, khususnya masyarakat golongan menengah ke bawah, imbas belum kuatnya ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, berdasarkan laporan Global Economic Prospects Januari 2025, Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh stagnan di level 5,1 persen pada 2025 dan 2026.
Bank Dunia menyebut negara-negara berkembang akan menghadapi tahun-tahun yang lebih sulit di masa mendatang. Pertumbuhan global yang terlalu lambat untuk meningkatkan standar hidup dan iklim ketidakpastian kebijakan yang tinggi menghambat investasi negara-negara maju di negara-negara miskin.